Mohon tunggu...
Iftitah Rahmawati
Iftitah Rahmawati Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, penulis puisi di IG dan penulis buku puisi BUBUK (Bumbu-Bumbu Kehidupan)

Berusaha menjadi manusia pembalajar yang tak pernah lelah untuk terus belajar untuk menyebarkan kebermanfaatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyelami Jejak-Jejak Toleransi Secara Virtual

14 Agustus 2021   21:01 Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:40 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merchandise dari Milenial islami

Dan kebaikan demi kebaikan terus mengalir dari satu orang ke orang lain. Hingga akhirnya bapak tukang bangunan tadi mendapat bantuan air minum saat dia terasa lelah dari pegawai restoran.

Momen melihat video bareng itu jadi pembelajaran bahwa manusia saling terhubung, kalau menolong orang lain berarti seperti menolong diri sendiri. Kita berbuat baik, kebaikan itu akan kembali ke kita.

Selain itu dari video juga dapat dipertik hikmah bahwa ketika melihat orang terjatuh, kesusahan, kelaparan, kesedihan dan bencana. Kita sebagai manusia refleks untuk menolong tanpa menanyakan siapa agamamu. Sebenarnya hati kita saling terpaut bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Dan quote ustad irfan amalee ini selalu terniang-niang untuk senantiasa berempati, "Empathy is...seeing with the eyes of another. Listening with the ears of another. And feeling with the heart of another."

Apa tujuan manusia diciptakan menurut kepercayaanmu?

Sesi "Melihat Indonesia dari Mata, Hati dan Pikiran" masih tetap berlanjut namun dengan tema "Ask Me Anything". Kali ini sesi yang menguji rasa empati terutama empati terhadap yang beda agama.

Agak dag, dig, dug, duer. Bagaimana tidak, event OCA Milenial Islami ini diikuti 100 generasi muslim milenial yang sejak lahir sudah mempercayai Islam. Di sisi lain kebanyakan generasi pemuda muslim juga tidak terbiasa bahkan tidak pernah berdialog mengenai kepercayaan agama lain. Kalaupun berdialog jatuhnya menyalahkan, saling menghujat dan kebencian pun tiumbul.

Sedangkan aku sering bergaul dengan anak muslim, jarang dengan mereka yang non muslim. Tapi di sisi lain aku penasaran dengan mereka yang memandang umat beda agama banyak perbedaanya, tak pernah melihat sisi persamaanya. Makannya sering menemukan realitas intoleransi mengatasnamakan agama, bahkan sampai ada teror untuk agama lain. Ini menyedihkan...

Nah di malam itu aku dan kelompokku dihadapkan dengan 2 narasumber beda agama. Ada kak Josua, perwakilan pemeluk Kristiani dan ada kak Cakra pemeluk Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa.

Agak kikuk awalnya mau tanya apa, saking ragunya. Tapi karena ada dorongan untuk melihat perbedaan dari sisi persamaanya. Maka terbersit pertanyaan dasar yang sama bagi dua narasumber tersebut.

Pertanyaan itu adalah "Apa pandangan ajaran Kristiani dan juga kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa mengenai tujuan manusia diciptakan?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun