Mohon tunggu...
Inovasi

Pemblokiran Tik Tok, Salah Pengguna atau Aplikasinya?

19 Juli 2018   21:06 Diperbarui: 19 Juli 2018   21:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for gambar tik tok (suarajombang.net)


Membahas tentang perkembangan yang ada pada saat ini, di Indonesia telah muncul aplikasi hiburan tak lain adalah Tik Tok. Aplikasi ini merupakan sebuah platform berbagi video singkat berdurasi kurang lebih 15 detik.

Aplikasi yang dibuat oleh ByteDance asal Tiongkok ini, sudah masuk ke Indonesia sekitar September 2017. Saat peluncurannya di Jakarta, lebih dari 100 konten kreator dan selebritas menghadiri acara tersebut. 

Menurut pihak Tik Tok, mereka merambah pasar Indonesia karena memiliki jumlah pengguna internet terbanyak keenam di dunia. Bahkan penggunanya bukan hanya orang dewasa tetapi kebanyakan anak muda yang masih dibawah umur. Mereka menggunakan aplikasi ini sebagai tempat hiburan dikala jenuh.

Aplikasi tersebut memiliki konsep musicaly yakni lipsync yang bisa dikreasikan dengan berbagai latar lagu. Tik Tok dibuat pada tahun 2016 dan sempat booming di negaranya. Lewat aplikasi ini banyak anak muda yang bisa menghias video melalui filter atraktif dan kumulan lagu-lagu kekinian. Pengguna yang memakai bisa langsung mengunduh di toko aplikasi.

Sempat menjadi sorotan publik, aplikasi ini membuat anak muda berumur 13 tahun menjadi selebgram Tik Tok tidak lain adalah Bowo Alpenlibel. Anak muda ini telah mencuri perhatian kaum hawa, sehingga akun Instagram miliknya menembus hingga 200rb followers. 

Viralnya Bowo Alpenlibel tak luput dari para fans yang notabennya pelajar dibawah umur. Banyak dari mereka mengidolakan sosok Bowo karena kegantengannya di akun Tik Tok sampai admin fansbasenya mengadakan meet and gret dengan kisaran harga 80.000 per orang.

Melejitnya selebgram muda ini, mengundang beberapa netijen yang tidak suka akan keberadaan aplikasi Tik Tok ini. Mereka menganggap aplikasi ini sebagai "aplikasi goblok". Saat pengguna mengetik "aplikasi goblok" dalam pencarian di Google play, aplikasi yang muncul pertama kali adalah Tik Tok dan diikuti beberapa aplikasi lainnya. Walaupun banyak yang mencibir, tetapi pengguna aplikasi ini kian hari makin bertambah. Bahkan di Indonesia sendiri pengguna Tik Tok kurang lebih 500jt orang. Tidak kurang dari mereka terhibur dengan aplikasi ini.

Namun tak lama setelah nama Bowo Alpenlibel menjadi viral di dunia maya, aplikasi Tik Tok secara tiba-tiba di blokir oleh Kemkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika), Selasa 3 Juli lalu. 

Menurut pernyataan resmi dari Mentri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, platform Tik Tok banyak memuat konten negatif bagi kalangan anak muda serta mendapat catatan sekitar 2.853 laporan pengaduan. Mentri Komunikasi dan Informatika tidak serta merta memblokir aplikasi ini, dia telah berkoordinasi dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelum melakukan pemblokiran.

Rata-rata pelaporan masyarakat mengarah ke fenomena dan perilaku pengguna Tik Tok yang semakin negatif. Seperti pornografi, LGBT, asusila, pelecehan agama, fitnah, sampai dengan konten-konten lain yang meresahkan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun