Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Jalan Berliku Indonesia Menuju Asian Games 2018

1 Juni 2018   16:00 Diperbarui: 2 Juni 2018   01:36 6221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sumber: kompas.com

Semenjak diterapkannya sistem penawaran (bidding) untuk menjadi tuan rumah Asian Games XIII 1998, Indonesia pernah mengajukan dua penawaran. Penawaran pertama diajukan di tahun 1990 untuk menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 1998. 

Sayangnya (atau malah untungnya mengingat yang terjadi di tahun 1998), Indonesia kalah bersaing dengan Bangkok yang menjadi tuan rumah Asian Games untuk keempat kalinya (sebelumnya Bangkok mengadakan Asian Games 1966, 1970 dan 1978).

Penawaran kedua ditujukan untuk menjadikan Surabaya tuan rumah Asian Games 2019. Pemilihan tuan rumah untuk Asian Games XVIII dilaksanakan di Makau bulan November 2012. Namun, sekali lagi, Indonesia gagal menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia tersebut setelah kalah suara 14-29 dari Hanoi, Vietnam.

Namun, di tahun 2014, Hanoi mengundurkan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2019 karena alasan ekonomi. Akhirnya, Jakarta dan Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games XVIII yang dimajukan ke tahun 2018. 

Karena Indonesia berperan sebagai tuan rumah 'pengganti' dan tahun 2019 dianggap tidak mungkin untuk melaksanakan Asian Games karena pemilihan presiden, Indonesia hanya memiliki 4 tahun persiapan untuk menyambut hajatan olahraga terbesar di dunia ini.

Dengan banyaknya target infrastruktur yang harus dikejar demi memenuhi persyaratan penyelenggaraan Asian Games, 4 tahun termasuk waktu yang sedikit. Sejak 1998, baru kali ini tuan rumah Asian Games diberi waktu kurang dari 5 tahun untuk menyiapkan acara. Tapi setidaknya Indonesia punya pengalaman yang sama untuk menyiapkan Asian Games 1962 dalam 4 tahun ketika ditunjuk menjadi tuan rumah di Asian Games II tahun 1958.

Penawaran Pertama dan Krisis Hanoi

Pada tahun 2009, Majelis Umum Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA) menyatakan akan menggeser jadwal Asian Games yang sedianya diadakan tahun 2018 menjadi tahun 2019. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan Asian Games sebagai ajang pemanasan atlet-atlet Asia sebelum bertanding di Olimpiade tahun 2020. Diharapkan dengan pengakhiran Asian Games, atlet Asia dapat lebih berprestasi di Olimpiade ke depannya.

Penawaran tuan rumah Asian Games XVIII dibuka tahun 2010. Dari 7 kota yang menyatakan tertarik untuk menjadi tuan rumah, hanya 2 yang maju sampai tahap pengambilan suara. 

4 negara yang tertarik namun tidak sempat mengajukan penawaran adalah: Hong Kong, karena anggaran Asian Games mereka tidak disetujui oleh legislatif; 

New Delhi, karena pemerintah terindikasi melakukan korupsi pada penyelenggaraan Commonwealth Games 2010; Kuala Lumpur, karena kendala finansial; dan Taipei yang sempat mengumumkan penawaran namun membatalkannya sebelum diajukan.

Tiga kota lainnya, Hanoi, Surabaya dan Dubai, maju sampai tahap pengambilan suara. Sayangnya, Dubai mengundurkan diri di menit-menit terakhir dengan alasan ingin fokus untuk penawaran di masa depan. Tersisa Hanoi dan Surabaya dalam pengambilan suara yang akhirnya dimenangkan Hanoi 29-14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun