Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

12 Pelajaran Hidup yang Tidak Anda Temukan dalam Kamus Kehidupan

27 April 2021   08:00 Diperbarui: 3 Mei 2021   05:48 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mengenai Pelajaran Hidup | Sumber www.boredpanda.com

Mengawali tulisan ini, saya ingin mengutip sebuah berita yang sempat viral di media sosial maupun media online dalam beberapa hari terakhir ini mengenai salinan lunak (softcopy) naskah sebuah buku yang rencananya akan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berjudul "Kamus Sejarah Indonesia".

Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, naskah buku ini sebenarnya sudah mulai disusun sejak tahun 2017 dan masih perlu adanya penyempurnaan. Tetapi entah mengapa setelah 4 tahun berlalu, buku ini masih belum diterbitkan dan tiba-tiba bocor tersebar ke masyarakat melalui media sosial maupun berita online dan berakhir kepada kehebohan.

Dengan tersebarnya naskah buku yang di dalamnya memuat daftar nama orang-orang yang telah berjasa terhadap bangsa dan negara Indonesia ini, yang dimulai dari sejarah pergerakan kemerdekaan hingga setelah Indonesia merdeka, akhirnya memantik polemik pro dan kontra di kalangan masyarakat terhadap isi naskah buku tersebut.

Polemik ini timbul dikarenakan adanya beberapa tokoh besar yang telah berjasa terhadap republik ini "tidak ditemukan" di dalam buku sejarah tersebut seperti misalnya, KH. Hasyim Asy'ari, KH. Abdurahman Wahid atau dikenal dengan Gu Dur bahkan Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohamad Hatta dan beberapa tokoh penting lainnya. 

Ironisnya, beberapa tokoh yang dikenal cukup kontroversial selama ini, termasuk di dalamnya tokoh yang terlibat di dalam jaringan terorisme di Indonesia, mendapat tempat yang terhormat di dalam naskah buku "Kamus Sejarah Indonesia" ini. 

Tidak diungkapkan apa alasan di balik itu semua sehingga tidak dicantumkannya tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh tersebut. Ada yang menganggap ini ada unsur kesengajaan untuk menutup-nutupi jasa para tokoh pendiri bangsa dengan tujuan untuk sengaja mengaburkan sejarah Indonesia, namun ada juga yang menganggap ini hanyalah sebuah kelalaian biasa.

Terlepas dari itu semua, sebenarnya di tulisan ini, saya tidak mau terlibat terlalu jauh mengupas polemik yang sedang terjadi tersebut, karena saya pikir nantinya akan lebih memperkeruh keadaan. Dan juga menurut saya tidak terlalu penting juga untuk dikupas lebih jauh.

Tapi mengapa saya mengaitkan berita mengenai polemik "Kamus Sejarah Indonesia" dengan tulisan saya ini? Hal tersebut dikarenakan adanya kesamaan frasa yaitu sama-sama menggunakan kata "kamus" dan hal-hal penting yang "tidak ditemukan" di dalamnya. Di tulisan berikut ini saya ingin membahas mengenai "Kamus Kehidupan"

Foto Sampul Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I | Sumber asumsi.co
Foto Sampul Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I | Sumber asumsi.co

Kamus Kehidupan atau The Dictionary of Life biasanya hanya sekedar dipahami melalui kata-kata mutiara saja dan dimaknai hanya sebagai kalimat bijak yang memotivasi orang untuk melakukan hal-hal yang baik.

Di dalam kamus kehidupan biasanya memuat kata-kata "klise" yang bersifat rutinitas dari kegiatan kita sehari-hari seperti ucapan selamat, permohonan maaf, ucapan terima kasih, harap bersabar, bersikap santun dan lain sebagainya yang sering dilontarkan oleh orang tua kita kepada anak-anaknya atau guru kita kepada murid-muridnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun