Mohon tunggu...
Ifcha Nur Cahyono
Ifcha Nur Cahyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I love me!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 Kel. 45 UNEJ: Melek Digital dan Bijak dalam Bermedia Sosial

23 September 2021   08:54 Diperbarui: 23 September 2021   09:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah pandemi yang tak kunjung usai, segala aspek kehidupan di Indonesia mulai beralih menyesuaikan diri agar tidak berhenti dan lumpuh. Salah satu aspek yang menyesuaikan adalah aspek pendidikan. Sekolah-sekolah di Indonesia perlahan mulai mengubah pola kerjanya yang awalnya hanya dapat dilakukan secara luring, perlahan menjadi sebuah kegiatan yang sepenuhnya dapat dilakukan secara daring. Hal ini menuntut siswa-siswi sekolah untuk juga menyesuaikan diri dengan pola dan cara belajar yang baru. Sekarang ini tidak jarang kita temui siswa kelas awal (1, 2, dan 3) yang sudah memegang HP. Meski sangat berguna dalam menunjang kegiatan belajar siswa di sekolah semasa pandemi, penyesuaian ini juga memiliki dampak negatif yang cukup besar. Siswa yang sebelumnya tidak menggunakan HP lalu kemudian beralih sepenuhnya menggunakan HP akan mengalami kendala. Namun kendala tersebut masih belum seberapa bila dibandingkan dengan ketidakpekaan siswa-siswi sekolah dasar hingga menengah terhadap bahayanya bermedia sosial. Penggunaan media sosial yang lalai seperti ini akan berbahaya pada siswa-siswi sekolah yang belum memahami dunia maya.

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang juga mengalami permasalahan yang sama. Dengan diberlangsungkannya kegiatan sekolah secara daring, seluruh siswa-siswi yang bersekolah diharuskan untuk menyesuaikan diri pada hal ini. HP yang semakin dalam jangkauan anak muda menjadikan mereka lebih mudah dan lebih leluasa dalam berselancar di dalam dunia maya. Tidak berhati-hati dalam bermedia sosial dan tidak menggunakan perangkat digital dengan efektif. Dawai yang diperuntukkan guna menunjang keperluan belajar, beralih fungsi menjadi alat untuk bersenang-senang.

Siswa-siswi yang seperti ini sangat membutuhkan bimbingan dan pencerahan akan dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial. potensi yang mereka milihi juga akan terbuang sia-sia bila dalam penggunaan perangkat digital tidak maksimal. Permasalahan ini diangkat menjadi salah satu program kerja dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertajuk Back to Village (BTV) ketiga yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Sama seperti pelaksanaan KKN BTV sebelumnya, tahun ini mahasiswa masih melakukan KKN secara mandiri dengan desa pilihan masing-masing. Hal ini dilakukan dengan harapan mahasiswa dapat mengabdi di daerah lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga pelaksanaan KKN dapat tetap berjalan meskipun dilaksanakan di tengah pandemi.

Sekelompok mahasiswa/i asal Sumatra yang tidak memiliki kesempatan untuk pulang Kembali ke kampung halaman melaksanakan KKN di sebuah desa yang sama di Kabupaten Jember. Bergerak dengan satu visi untuk mengabdi kepada masyarakat, sekelompok mahasiswa dan mahasiswi ini menyatukan semangat KKN dengan menyebar di desa tertuju dengan program kerja dan target sasaran yang berbeda-beda. Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari menerima sekelompok mahasiswa dan mahasiswi ini dengan tangan terbuka. Salah satu mahasiswa kelompok KKN 45 yang ikut mengabdi di desa dengan Program “Tematik Literasi Desa pada Masa Pandemi COVID-19” mengangkat permasalahan ketidakpekaan siswa-siswi Desa Pakusari dalam bermedia sosial sebagai program kerjanya. Dengan visi dapat membuka wawasan siswa-siswi masyarakat Desa Pakusari, yang akan dicapai dalam rentang waktu 30 hari (11 Agustus – 9 September 2021).

Pada KKN ini yang menjadi sasaran adalah siswa-siswi masyarakat Desa Pakusari yang tergabung dalam sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Rumah Kreasi. Rumah Kreasi memiliki visi untuk dapat menghidupkan dan menanamkan hak-hak anak yang dulu sempat terlupakan di Desa Pakusari.

Kegiatan yang sudah selesai ini telah berhasil menyampaikan dan mengedukasi anak-anak pemuda Desa Pakusari dalam mengunakan perangkat digital dan peka dalam bermedia sosial. Dengan antusias anak-anak Desa Pakusari yang tinggi, kegiatan ini berjalan cukup lancar.

Pelaksanaan KKN Tematik di Desa Pakusari nanti diharapkan dapat menggencarkan gerakan melek digital dan peka bermedia sosial di kalangan masyarakat desa. Siswa-siswi nantinya dijadikan sasaran, diharapkan dapat mengedukasi sekitarnya dan dari sini pula diharapkan ilmu yang sudah diberikan dapat menyebar ke lingkungan dengan cakupan yang lebih luas. Dengan begitu warga desa tidak perlu takut ataupun was-was akan keselamatan anak-anaknya dalam bermedia sosial dan dapat lebih mengoptimalkan penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari. (Gerry Bintang Akbar/KKN-45/Jember/Dwi Haryanto S.Sn., M.Sn.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun