Mohon tunggu...
Ifanudin Rahmadhani
Ifanudin Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Slamet, Seorang Pedagang Asinan Mangga di Muktamar

9 Desember 2022   00:17 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:19 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slamet Seorang Pedagang Asinan Mangga (Sumber: Dokumen Penulis)

SURAKARTA -- Di tengah kerumunan Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang di selenggarakan di De Tjolomadoe, terlihat seorang penjual asinan mangga yang sedang membungkus dagangannya untuk para pengunjung acara yang hendak membeli asinan mangganya.

Dengan memakai baju kerah bergaris dan juga celana hitam panjang, tak lupa dengan masker yang ia kenakan untuk menjaga kesehatan dirinya dari debu dan asap kendaraan yang lewat. Ia berjualan dengan penuh rasa semangat dan melayani pembeli dengan sangat ramah, yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi para penggembira Muktamar untuk membeli asinan mangganya.

Sosok tersebut adalah Slamet (52) seorang penjual asinan mangga yang berasal dari Yogyakarta. Slamet termasuk sosok ayah yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keluarganya. Walau hanya bermodalkan payung yang dipasang di motornya, terpaan sinar matahari siang itu tidak menjadi halangan bagi Slamet, ia tampak sangat gigih dan penuh rasa semangat dalam menjajakan dagangannya.

"Setiap hari saya bekerja sebagai penjual asinan mangga, pekerjaan ini saya lakukan demi mencukupi kebutuhan keluarga kecil saya, banyak atau sedikitnya penghasilan yang saya dapatkan perharinya pasti saya syukuri," ucap Slamet.

Slamet juga menyebutkan bahwa dirinya sudah berjualan asinan mangga ini kurang lebih selama 10 tahun, biasanya ia hanya menjajakan dagangannya dengan berkeliling mendatangi tiap-tiap sekolah yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Berkat acara Muktamar Muhammadiyah ke-48 ini mampu menjadi jembatan rezeki bagi Slamet dan berpeluang besar untuk mendapatkan penghasilan yang lebih dari para Penggembira Muktamar yang hadir dalam acara tersebut. Omset yang biasanya hanya sekitar 300 ribu dalam sehari, kini omset tersebut dapat naik dua kali lipat berkat acara tersebut.

Menurutnya, Muktamar Muhammadiyah ke-48 ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar termasuk dirinya dan berbagai pedagang UMKM dari sekitar Tjolomadoe juga merasakan keuntungan berkat diadakannya acara ini.

"Kalau hari-hari biasa, dalam 2 toples besar ini biasanya habis dalam waktu seharian, kadang-kadang juga masih sisa setengah toples, tapi Alhamdulillah di acara Muktamar ini jualan saya hampir habis hanya dalam hitungan beberapa jam saja," ucap Slamet.

Walaupun hidup dengan perekonomian yang terbilang pas, hal itu tidak pernah menyurutkan semangat pria satu ini untuk menghidupi keluarganya dan memberikan pelayanan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya ingin bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang tertinggi. "Itu cita-cita saya, bisa menyekolahkan anak-anak saya sampai ke perguruan tinggi, cukup saya saja yang hidup dengan penuh keterbatasan kalau bisa anak saya jangan," ujar Slamet.

Dari dulu, Slamet memang terkenal dengan sosok yang giat bekerja, rasa lelah mungkin seringkali Slamet rasakan, namun rasa lelah itu hilang ketika Slamet melihat anak-anaknya yang bisa makan setiap harinya. Baginya, keluarga adalah yang paling utama. Slamet adalah sosok ayah yang hebat bagi keluarganya, karena ia mampu bertanggung jawab menghidupi istri dan anak-anaknya. Waktu demi waktu telah Slamet lewati selama menjadi penjual asinan mangga, ia juga mengalami masa sulit dalam hidupnya.

"Masa tersulit yang saya hadapi adalah ketika anak saya sudah tumbuh besar dan sudah memasuki masa sekolah, mau tidak mau saya harus membiayai anak saya selama sekolah, jadi saya harus lebih giat lagi dalam berjualan," ucap Slamet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun