Mohon tunggu...
Ifan alexander
Ifan alexander Mohon Tunggu... Jurnalis - Barokah

jadilah manusia jangan jadi manusia lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sindikalisme Bermotif Demokrasi

6 Desember 2020   19:47 Diperbarui: 6 Desember 2020   20:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Massa bisa  difahami melalui kaca mata intumentalis perihal kontestasi yang sudah berlalu berbau aroma sabun cap katak, dimana kelas menengah keatas berkuasa mampu mengontrol Anak buah berbagai medium kekuasan demi kepentingan pribadi dan kepentingan pekerjaan. 

Formulasi teori Intrumentalis dipelopori Oleh siluman berdasarkan pada pemahaman clasik marxisme dan teorinya,dan yang merujuk ke sindikalisme Control dengan memotifkan suatu kemuakan pada instrumen demokrasi politik serba guna tersebut .

Kemewahan tanpa  keluhuran, mereka menginginkan dapat keindahan demokrasi yang siap saji. Lebih baik tidak percaya kepada kreativitas dibanding konsensus,harapan nilai - nilai kebersamaan dalam suatu kebutuhan kelompok.

Menolak birokrasi diktator hanya mencapai kepentingan Persuasi pribadi,

Maka mengalami dipersonalisasi , keinginan Untuk membentuk suatu kelompok kiri dan kanan hanya dijadikan tandingan lembaga- lembaga yang fararel, dan tidak hanya untuk di integrasikan kedalam lembaga yang dominan  hanya memerlukan jaminan.

Marwah lembaga yang sering kerap di sebut suci, didalam tidak bermoral sama sekali hanya subtansi dan benda mati dalam wadah itu sendiri, hal yang mustahil jika kebebasan untuk diperuntukkan hanya sekelompok hegemoni saja .

Akan tetapi semua tanggung jawab serta bebas untuk bergerak kemanapun anda berada, hal yang penting bagi setiap manusia yang mempunyai prinsip hidup dan langkah dalam melihat dan  berpijak, dalam buku Sumber: Jejak Langkah (1985)

Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri,

masih terbaca dan dipegang ajaran Multatuli bahwa kewajiban manusia adalah menjadi manusia.

#Alex 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun