Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Patarana" Kuliner Warisan Khas Aceh

24 Juli 2021   10:35 Diperbarui: 24 Juli 2021   20:00 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patarana /Pliek U(sumber: foto Instragram @Megawatisalim

Saat mengadakan Perjalan dari Banda Aceh-Tamiang  atau Tamiang-Banda aceh sudah biasa para pengendara angkutan  baik Bus ataupun jenis angkutan lainnya behenti untuk beristirahat sejenak di wilayah Matang Glumpang Bireun. Karena masih separuh perjalanan lagi hingga sampai ketempat tujuan Tentu para supir butuh waktu istirahat agar dapat melanjutkan perjalanan kembali dengan energi  yang baru demi keselamatan diri dan para penumpang.

"Piyoh, piyoh, piyoh , sapaan itu sangat khas ketika dari para pedagang kaki lima dan rumah makan serta warung kopi mengajak para penumpang untuk masuk kekedainya. Piyoh berasal dari bahasa Aceh yang artinya  beristirahat. Para penumpang biasanya bebas memilih warung mana yang ingin mereka masuki karena ada beberapa warung yang berjualan secara berdampingan. Salah satu khas yang tersedia dan terkenal di tempat ini adalah sate matang.

Tapi uniknya para penjaga warung tidak menawarkan dagangannya. Justru saat penumpang mulai turun selain menyapa dengan piyoh, piyoh mereka juga menawarkan kamar mandi. Unik memang tapi begitulah yang aku saksikan saat beberapa kali singgah diwilayah Matang Bireun.

Seorang teman sebut saja Budi namanya merupakan salah satu penumpang dari Bus yang singgah. Baru kali ini Ia jalan-jalan ke Banda Aceh. Iapun turut menyeruput secangkir kopi khas Aceh yang katanya sangat nikmat.

"Patarana...Patarana...Patarana..." 

Terdengar suara  seorang Ibu-ibu separuh baya menjajakan sesuatu yang junjung didalam sebuah tampah.

Patarana, apa patarana? Budi merasa penasaran. Ia baru mendengar nama jenis makanan patarana. Merasa terusik dengan penasarannya Akhirnya Budi memutuskan membeli Patarana,

"Berapa harga patarananya bu? " Budi bertanya sambil mengeluarkan dompetnya.

"5 ribu saja pak " kata sang ibu si penjaja patarana.

"oh kalau begitu saya mau 10 ribu ya bu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun