Mohon tunggu...
Ifah Haryanti
Ifah Haryanti Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD PASIR PUTIH 3

Melankolis Plegmatis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.4 Calon Guru Penggerak di SD Negeri Pasir Putih 3 Depok

21 November 2022   17:42 Diperbarui: 21 November 2022   17:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru sebagai seorang pendidik, diibaratkan sebagai seorang petani. Seorang petani memiliki peran penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh dengan subur.  Seorang petani akan memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. Dari uraian tersebut, kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian,  karakter murid tumbuh dengan baik.

Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah menciptakan lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja sama. Sehingga terciptalah kebiasaan-kebiasaan baik. Dari kebiasaan-kebiasaan baik, tumbuhlah karakter-karakter baik warga sekolah. Pada akhirnya, karakter-karakter dari kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif.

Sebagai calon guru penggerak, saya telah melaksanakan aksi nyata modul 1.4 dalam bentuk sharing session mengenai budaya positif.  Sharing session ini diadakan pada hari Jum'at tanggal 18 November 2022 lalu di SD Negeri Pasir Putih 3 Depok.  Sharing session ini melibatkan dewan guru yang ada di sekolah.

Pada pelaksanaan sharing session ini, saya telah berbagi pengetahuan mengenai konsep-konsep kunci dalam modul budaya positif, diantaranya: perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Terkait perubahan paradigma belajar, guru mempunyai tanggungjawab untuk menciptakan lingkungan positif agar terbentuk budaya positif di sekolah. Disiplin positif merupakan unsur utama dalam terwujudnya budaya positif di sekolah. Terkait dengan motivasi perilaku manusia, Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia, yakni untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman; untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain; dan untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.

Terkait kebutuhan dasar, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, antara lain: kebutuhan untuk bertahan hidup, cinta dan kasih sayang; kebebasan; kesenangan; dan kekuasaan. Terkait posisi kontrol restitusi, terdapat 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, antara lain: penghukum, pembuat rasa bersalah; teman; pemantau; dan manajer. Terkait keyakinan kelas, keyakinan ini lebih bersifat abstrak daripada peraturan. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal dan senantiasa dibuat dalam bentuk positif. Keyakinan kelas tidak terlalu banyak dibuat sehingga mudah diingat dan dipahami. Terkait segitiga restitusi, segitiga ini merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya sehingga karakter mereka lebih kuat ketika kembali pada kelompoknya.

Selain berbagi mengenai konsep-konsep kunci dalam modul budaya positif, saya telah berbagi pengalaman dan pembelajaran yang saya dapat setelah menerapkan konsep-konsep kunci tersebut di kelas pada kegiatan sharing session. Di antaranya, saya telah membuat keyakinan kelas saya bersama murid. Selain itu, saya telah menerapkan segitiga restitusi dan menjalankan fungsi kontrol sebagai manajer. Terakhir, saya telah memenuhi kebutuhan dasar murid di kelas selama proses pembelajaran.

Kegiatan sharing session ditutup dengan pembagian reward bagi guru yang hadir agar kegiatan ini lebih meriah. Para gurupun terlihat senang. Karena selain mendapatkan ilmu, mereka juga mendapatkan hadiah yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun