Mohon tunggu...
Senja Guzel
Senja Guzel Mohon Tunggu... Lainnya - 28/f/Bekasi

Memperhatikan dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membiarkan Anak Memelihara Binatang, Benar atau Salah?

13 November 2018   00:57 Diperbarui: 14 November 2018   04:52 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuuma, kucing yang adik saya selamatkan dari saat dia masih sekolah dasar. (Dokpri)

Nah, kalau sudah begini... kira - kira apa penilaian anda?

Sebagian orang mungkin tidak ada masalah jika anak - anak mereka tertarik untuk memelihara kucing, anjing, hamster, atau binatang lainnya. Memelihara binatang dapat mengajarkan anak bagaimana menyayangi makhluk hidup lain, bagaimana bertanggung jawab dalam merawat sebuah nyawa yang berharga.

Namun anak mempunyai ketertarikan yang naik-turun dan itu wajar. Awalnya mereka bersemangat karena si kucing lucu atau si anjing lincah, kemudian lama - lama mereka bosan harus meladeni binatangnya main. Capek harus membersihkan kandang dan menyisiri bulunya.

Lebih baik bermain PS, atau mobile game, atau bermain diluar dengan teman. Pada akhirnya si meong diurus oleh ibunya, atau oleh asistem rumah tangganya.

Kemana perginya tujuan murni memelihara binatang?

Anak - anak tidak paham untuk merawat suatu nyawa diperlukan adanya komitmen. Komitmen dalam merawatnya dalam keadaan sehat walafiat maupun keadaan seburuk apapun. Kalau perlu, berikan contoh kondisi paling buruk yang nanti akan terjadi saat hewan menua, dan lihat apakah si anak tetap ingin memeliharanya atu tidak.

Tapi sebelum itu, ingatlah bahwa orang tua yang harus berkomitmen terlebih dahulu untuk berjanji akan terus membimbing si anak untuk menepati komitmennya. Jangan biarkan anak lalai dari tugasnya untuk memandikan si hewan atau membersihkan kotak pasirnya, kecuali apabila ia sakit atau ada tugas sekolah yang mendesak.

Disaat orang tua lalai akan komitmennya, anak akan terpengaruh, dan yang paling menderita nantinya tentu saja si meong atau si gukguk yang imut - imut itu!

Ingatkan bahwa saat anak memutuskan untuk mengambil hewan, berarti anak harus berperan sebagai 'orang tua' yang merawat, melindungi sepenuh hati, dan bertanggung jawab atas perbuatan apapun yang dilakukan si hewan.

Ingatkan bahwa setiap hari harus memastikan si hewan telah makan, minum, buang air, dan bermain dengan baik. Kita bantu dengan membantunya mencatat tanggal kunjungan rutin ke dokter hewan, misalnya.

Jika suatu saat kejadian tidak diinginkan terjadi seperti misalnya hewan hilang atau (amit amit) sakit dan meninggal, ajak anak untuk merenung dan belajar dari kesalahan yang mungkin telah diperbuat. Bimbinglah agar ia tidak kehilangan percaya diri untuk merawat makhluk hidup lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun