Mohon tunggu...
Dedi Sulaiman Rawi
Dedi Sulaiman Rawi Mohon Tunggu... Dosen - Calon suamimu

Lelaki Rasional

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senja dan Malam di Kotamu

20 November 2018   21:55 Diperbarui: 20 November 2018   21:57 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hangat senja sore itu.
Seperti saat pertama kali kau menyapaku.
Sebuah kalimat sederhana, dan aku tiba-tiba saja terpaku.
Kau tahu, aku telah menunggunya sejak tahun-tahun lalu.

Sebelum aku kau suguhi senyum manis itu.
Sebelum aku kau buat tak berdaya oleh suara indah itu.
Sebelum aku tak kau beri pilihan selain jatuh cinta, kepadamu.

Senja berlalu.
Bintang menyapa dengan malu-malu.
Kau masih ada bersamaku.
Malam itu.
Malam yang tak begitu dingin dan sendu,
malam di kotamu.

Jam di tanganku terus berdetik.
Sebelum sempat aku menikmati kau bernyanyi.
Dua puluh tiga empat puluh tiga menit.
Sasuatu yang tak ingin aku ampuni.
Bisa apa aku selain membaca apa saja di matamu,
yang sudah tertulis, maupun yang menanti ditulis.
Bila sempat,
bila mungkin,
aku ingin mengulangnya sekali lagi,
dan lagi.

Malang, 20 November 2018
D.S.R

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun