Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Laki-laki Dewasa

3 Desember 2021   13:09 Diperbarui: 3 Desember 2021   13:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Viva.co.id

Laki - laki dewasa
_____________
______

Seorang laki - laki dewasa, dengan kulit hitam kering sedang duduk di trotoar seberang warung nasi padang sebuah kota metropolitan yang padat dengan pekerja keras.

Laki - laki dewasa itu duduk dengan memegang topi yang kemudian di kibas - kibaskannya, seraya mengambil sebotoh air minum berukuran 450 gram dari dalam gerobak dan mulai meminumnya.

Ia menghela nafas, dan menyapu keringat di keningnya. Menahan sedikit rasa perih di perut, dengan nyanyiang cacing - cacing perut yang sedikit mengganggu.

Banyak lalu lalang pejalan kaki, yang asik mengobrol bersama teman sekerja mereka. Tak menghiraukan keberadaan laki - laki dewasa itu, dan tetap berjalan lurus di jalannya.   

Si laki - laki dewasa kembali beranjak dari tempat duduk, kembali memegang gagang gerobak yang menjadi teman seperjuangan. Dengan mengucap "bismillah" di dalam hati, lalu si laki - laki dewasa tadi mulai meneruskan jalannya kembali.  
__SpK

(Tangerang, 3 Desember 2021)


#sangpencintakeheingan
#menulisuntukkedamaian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun