Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung 9: Carly (Pengorbanan dan Cinta) Part 9 Ingat Mendiang Bapak

3 Maret 2021   22:51 Diperbarui: 3 Maret 2021   23:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tadi siang, sewaktu mamak ke warung ketemu Jamila. Dan mamak bilang, besok kita panen cabai. Terus, katanya dia mau bantuin panen. Gak usah diupah katanya, kan mamak udah dianggap mamaknya sendiri. Itu kata Jamila."

Aku terdiam, sejenak. Memang Jamila begitu beda dari gadis pada umumnya. Dengan status mahasiswa yang ia punya, dari kuliah di Universitas ternama di Indonesia tidak membuatnya menjadi sombong, bahkan lupa diri. Dia tetap menjadi Jamila yang biasanya. yang cantik, yang baik, dan suka menolong orang. Begitu kagumku pada dia. Seandainya saja ...?

"Eh kok melamun?" Suara mamak menghamburkan lamunanku.

"Ia mak. Carly gak melamun, cuma lagi perhatiin air hujan aja. Kayanya udah mau redahan mak." Aku yang menghela nafas, dan mencari pelemparan jawaban yang pas.

"Ooo .... yaudah, mamak masuk dulu. Kamu sendiri jangan malem - malem tidurnya. Inget! Gak baik untuk kesehatan, kalo kebanyakan begadang." Mamak yang mulai berdiri dari tempat duduknya dan berlalu masuk ke dalam rumah, meninggalkanku sendiri di teras depan.

"Iya mak. " Tuturku.

Hari makin malam, udara dingin terus menyapa menghelai rambutku yang tidak perna kusisir. Kulihat handphone bututku, yang sudah terlilit oleh karet gelang merah pemberian mamak di dapur kemarin. Ternyata jam sudah menunjukan pukul 22.15 WIB. Sudah waktunya aku untuk merehatkan mata. Sebab, ada pekerjaan yang menunggu di besok pagi. Apalagi besok, ada Jamila. Gadis yang kusuka dari SMA. Hm ... tapi sayang, aku harus lebih berkaca pada cermin. Aku siapa? Dan Jamila siapa? Ayolah Carly ... kamu harus fokus dulu untuk kebahagiaan mamakmu. Fokus, fokus ...! Bisikku dalam hati.

Aku pun mulai beranjak dari tempat dudukku, dan mulai melangkah ke dalam rumah. Sembari mengunci pintu dan memperhatikan keadaan sekitar. Agar tidak ada yang lupa di kunci dan keadaan aman. Aku pun mulai melangkah menuju ke dalam kamarku, meletakkan handphone di meja depan tempat tidurku. Dan mulai merebahkan diri, berharap cepat terlelap agar bisa bangun lebih segar di besok pagi.

****

Kuk kuruyuk.... kuk kuruyuk.

Suara sahut menyahut ayam jago membangunkan seisi kampung. Menandakan sebentar pagi akan menjelang pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun