Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung 5 | Perantau Terlanjur Pulang

3 Juni 2020   17:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   18:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Terima kasih bu." 

 Aku pun bergegas ke belakang warung dan membasuh muka, setelah itu ku hampiri ibu warung yang tengah duduk di depan meja.

 "Makan bu?" 

 "Oh iya.." balas ibu warung yang langsung berdiri, mengambil mangkok dan membuka bebar penutup tempat sayur. 

 "Mau sama apa?" Tegur ibu warung.

 "Hm.. ayam kecap aja bu, sama sambel nya." Sahutku.

 "Nah.. hm! Mau minum apa dek?"

 "Air putih hangat aja bu."

 "Yasudah. Tunggu sebentar yaa..?!"

 "Iya bu." Aku pun segera duduk di tempat yang sudah di sediakan di dalam warung. Ibu warung pun menghampiri dengan membawa secangkir minum air putih hangat. 

"Oh iya bu, ibu tau kalo saya mau bangun sahur dari siapa?" Tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun