Mohon tunggu...
Karun Harta
Karun Harta Mohon Tunggu... profesional -

tenaga pengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Raya Berdarah-darah: Apa yang Salah?

2 Februari 2012   04:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudahkah anda mendengar membaca melihat bahkan melakukan tawuran antar kampung?

Tawuran antar kampus? Tawuran antar faklutas? Tawuran bahkan bakar-bakaran antar sekolah?

Tawuran dijalanan antar angkatan bahkan saling melakukan tembakan dan nyawa melayang?

Demo di kuburan malah ada yang dikubur? Demo di depan kantor pemerintah malah penuh amarah dan berdarah-darah?

Sidang peradilan yang seharusnya tempat mencari keadilan malah jadi gontok-gontokan?

Lapangan sepak bola yang mencari kemenangan dalam kebanggaan menjadi lautan kemarahan dan kejar-kejaran?

Antar suku yang seharusnya bersatu malah saling bunuh?

BERDARAHDARAHBERDARAHDARAHBERDARAHDARAHBERDARAHDARAHBERDARAHDARAHBERDARAH

Seorang pakar pendidikan untuk mendukung dinangkan pendidikan karakter di sekolah, dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa semua permasalahan tadi, termasuk korupsi, berakar dari kesalahan dunia pendidikan kita. Dengan kata lain, pendidikan, lebih sempit lagi sekolah, telah gagal melaksanakan tugasnya. Artinya, guru, dosen, kepala sekolah, rektor, bahkan menteri yang gagal itu.

Tapi nanti dulu. Coba kita lihat dari PERSPEKTIF lain. Mundur jauh ke belakang. Menuju ke Lagu kebangsaan kita Indonesia Raya Stanza 1: Tanah tumpah DARAHKU.

Perhatikan Tanah TUMPAH DARAHKU. Kenapa bisa TUMPAH? Perhatikan lagi lambang-lambang daerah Indonesia. Kalimantan Tengah, Lampung, Depok, Riau, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan daerah lainnya. Hampir seluruh propinsi, kabupaten, kota kita dalam lambangnya terdapat senjata tajam. Mengapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun