Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Upacara HUT RI Gaya Mall

17 Agustus 2016   10:36 Diperbarui: 17 Agustus 2016   10:40 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentas seni bela diri pencak silat pasca upacara bendeta HUT RI di BTC Mall Bandung. (Foto : koleksi pribadi).

Oleh:

IDRIS APANDI

Sederhana, hidmat, dan meriah. Itulah kesan yang Saya rasakan ketika mengikuti upacara bendera memperingati HUT RI ke-71 di Bandung Trade Mall (BTC) Bandung, 17 Agustus 2016. Saya dan beberapa orang teman tidak dapat mengikuti upacara bendera di kantor karena sedang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 15 s.d. 19 Agustus 2016.

BTC tampaknya telah mempersiapkan upacara peringatan upacara bendera HUT RI. Sejak hari pertama kami datang, di lantai bagian atas sudah terpasang plang bahwa space tempat parkir mohon dikosongkan karena akan digunakan sebagai tempat upacara. Saya pun melihat ada beberapa petugas upacara yang melakukan latihan upacara.

Sebelumnya kami, para peserta kegiatan diwajibkan upacara di kantor, mengingat pertimbangan teknis, maka kepala LPMP Jabar mengizinkan kami untuk mengikuti upacara bendera di hotel yang berpadu dengan mall tersebut. Oleh karena itu, panitia kegiatan pun mengonfirmasi kepada panitia HUT RI di hotel bahwa peserta kegiatan LPMP Jabar mohon izin mengikuti upacara di hotel. Gayung pun bersambut, pihak hotel mengizinkan kami untuk bergabung. Kami mendapatkan kabar bahwa peserta upacara wajib kumpul pukul 06.30 WIB.

Hari H upacara pun tiba. Para petugas dan peserta upacara sudah siap. Mereka berdiri dengan rapi sesuai dengan tempat yang telah disiapkan oleh panitia. Dan, upacara pun dimulai. Pembawa upacara membaca susunan upacara. Suaranya jelas dan nyaring. Dukungan sound systemyang bagus membuat suaranya terdengar halimpu(enak didengar). Petugas upacara tampak sigap dan serius melaksanakan tugas. Para peserta pun tampak serius dan tertib mengikuti upacara.

Singkat cerita, giliran inspektur upacara membacakan sambutan. Penampilannya rapi, menggunakan setelan jas hitam, kemeja putih dipadu dengan dasi warna merah. Tidak lupa peci menghiasi kepalanya. Sambutan yang disampaikannya singkat tapi menurut Saya sangat bermakna, serta tidak terlalu kaku dalam membacakannya.

Ada yang menarik dalam sambutannya, yaitu inspektur upacara mengutip pidato Bung Karno sebelum membacakan naskah Proklamasi kemerdekaan RI. Ada kalimat penting yang Saya catat dari kutipan pidato bung Karno tersebut, yaitu proklamasi merupakan hal yang maha penting bagi bangsa Indonesia setelah sekian puluh bahkan sekian ratus memperjuangkan kemerdekaan. Dalam sambutannya, inspektur upacara pun mengajak kepada semua anak bangsa untuk meneladani pengorbanan para pejuang kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Tata urutan upacara bendera yang dilakukan di BTC memang sedikit berbeda dengan tata upacara bendera yang biasa kami ikuti di kantor. Misalnya pembacaan Pancasila yang biasanya dibacakan oleh inspektur upacara dan diikuti oleh seluruh peserta upacara, tapi hanya dibacakan oleh petugas upacara. Selanjutnya menyanyikan lagu-lagu nasional yang biasanya hanya dinyanyikan oleh paduan suara, tapi dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara. Hari Merdeka, judul lagu yang dipilih pun dinyanyikan oleh peserta upacara.

Upacara pun selesai dilaksanakan, tetapi peserta upacara tidak dibubarkan, hanya perintahkan untuk beristirahat. Setelah itu, peserta disuguhi hiburan atraksi pencak silat. Penampilan para atlet seni bela diri pencak silat pun memukau. Mereka menampilkan jurus-jurus andalannya. Ada sesi bertarung satu lawan satu, bahkan ada yang menggunakan senjata tajam. Para penonton pun memberikan applause terhadap penampilan mereka yang mengesankan.

Selesai pentas bela diri penca silat, kami pun dihibur dengan dengan lagu “Manuk Dadali” yang merupakan  lagu khas Jawa Barat. Sebagian peserta upacara pun ada yang tidak mampu menahan diri, ikut menari dan berjingkrak menikmati alunan lagu yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara. Suasana pun cukup meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun