Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Optimalisasi Perpustakaan dalam Mendukung Gerakan Literasi

11 April 2017   17:53 Diperbarui: 12 April 2017   06:30 3629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa orang pengunjung perpustakaan sedang membaca buku. (Foto : http://sma-binadharma.sch.id)

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG GERAKAN LITERASI

Oleh:

IDRIS APANDI

(Widyaiswara LPMP Jawa Barat, Ketua Komunitas Pegiat Literasi/ KPLJ)

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang penting bagi sekolah, bahkan di beberapa negara, perpustakaan merupakan salah satu bangunan yang ramai dikunjungi dan menyimpan berbagai buku yang sudah langka. Di perpustakaan yang tertata rapi dengan koleksi buku yang lengkap, orang dapat berlama-lama membaca buku karena merasa nyaman dan memang pada dasarnya membutuhkan ilmu serta gemar membaca.

Walau disadari sebagai salah satu sarana penting di sekolah, tapi kondisi perpustakaan sekolah banyak memprihatinkan, bahkan sama sekali belum memiliki perpustakaan. Kemdikbud menyatakan bahwa sebanyak 40% sekolah belum memiliki perpustakaan. Kalau pun memiliki perpustakaan, kurang dikelola dengan baik karena terkendala tenaga dan biaya.

Buku-buku koleksi perpustakaan kadang sudah banyak usang dan rusak karena sering dibaca tapi kurang dirawat. Tapi ada juga buku-buku yang masih belum dibuka dari kardusnya, berdebu, bertumpuk secara tidak beraturan. Akibatnya perpustakaan menajadi tempat yang kurang diminati untuk dikunjungi oleh siswa. Walau demikian, di sekolah-sekolah yang relatif sudah relatif mapan, kondisinya sudah cukup tertata dengan baik, bahkan ada yang sudah menggunakan sistem digital.

Berdasarkan kepada hal tersebut di atas, maka dalam rangka mendukung pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) perlu diperkuat bahkan direvitalisasi. Penguatan peran perpustakaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain. Pertama, menyediakan buku-buku terbaru. Sekolah melalui dana BOS diberikan wewenang untuk membeli buku-buku, baik buku pelajaran, maupun buku bacaan bagi siswa.

Kedua, menyediakan tenaga pengelola perpustakaan yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Selama ini banyak tenaga perpustakaan yang bukan pada bidangnya karena sekolah memiliki keterbatasan tenaga. Oleh karena itu, perlu ada pelatihan atau pengangkatan tenaga perpustakaan atau pengangkatan tenaga perpustakaan yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya.

Ketiga, pembenahan pengelolaan perpustakaan menjadi lebih nyaman untuk dikunjungi. Kalau perlu ada pendingin udara, meja, dan kursi yang refresentatif. Bahkan ada suka membaca sambil lesehan.Dilengkapi dengan hiasan dinding yang memotivasi membaca. Jika demikian, maka perpustakaan tidak lagi menjadi tempat yang membosankan sekaligus “angker” untuk dikunjungi.

Keempat, adakan hari kunjung perpustakaan. Siswa-siswa dalam satu minggu diwajibkan minimal satu kali berkunjung ke perpustakaan dan melaporkan buku apa yang telah dibaca atau dipinjamnya. Kelima, jadikan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar pada saat pembelajaran. Guru memberikan tugas kepada siswa, dan meminta mereka untuk mencari jawabannya melalui buku-buku di perpustakaan, atau tugas membuat semacam laporan atau resensi buku yang wajib dilaporkan kepada guru. Dan keenam, adanya penghargaan bagi siswa yang rajin berkunjung ke perpustakaan. Tujuannya disamping untuk mengapresiasi, juga untuk memotivasi para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun