Bayangkan murid datang ke kelas tambahan, disambut dengan permainan edukatif atau kuis kecil. Mereka belajar sambil tertawa, bukan dengan wajah tegang. Suasana seperti ini membuat murid lebih rileks dan semangat.
Penutup: Dari Cemas Menjadi Percaya Diri
Pada akhirnya, TKA bukanlah sekadar tes, melainkan proses belajar yang berharga. Sekolah punya peran besar untuk mengubah cara pandang murid: dari yang semula melihat TKA sebagai beban, menjadi melihatnya sebagai kesempatan. Dengan sosialisasi yang jelas, dukungan orang tua, persiapan akademik, pendampingan mental, penanaman nilai kejujuran, hingga penguatan teknis dan kesehatan, murid akan datang ke ruang tes bukan dengan wajah pucat, melainkan dengan senyum percaya diri.
Mungkin mereka masih deg-degan. Itu wajar. Tetapi di balik deg-degan itu ada keyakinan: "Aku sudah berusaha. Aku siap menghadapi TKA dengan jujur dan percaya diri." Dan bukankah itu tujuan pendidikan yang sesungguhnya? Membentuk murid yang bukan hanya pintar, tetapi juga berani, jujur, dan percaya pada dirinya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI