Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami dan Membedakan Data Angka (Numerik) pada Soal Literasi dan Soal Numerasi

13 Mei 2022   01:21 Diperbarui: 14 Mei 2022   06:52 2176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar matematika.| Shutterstock via Kompas.com

IKLAN KOMERSIL

"Dijual tanpa perantara tanah seluas 2500 m2. Harga Rp 2.000.000,00/m bisa nego. Lokasi di Jl. Buah batu No. 571 Bandung. Lokasi sangat strategis. Jarak 500 meter dari jalan tol buah batu, dekat ke pusat pendidikan dan pusat perdagangan. Cocok untuk dibangun tempat usaha atau untuk rumah. Bagi yang berminat dapat menghubungi No. HP: 089923456789 (Agus)."

Pada contoh iklan di atas, terdapat data yang bersifat numerik seperti data luas tanah, harga tanah per meter, nomor jalan, dan nomor handphone penjual. Walau demikian, hal tersebut bukan termasuk literasi numerasi, tetapi termasuk literasi membaca. Beberapa contoh pertanyaan yang menanyakan angka (numerik) dalam konteks literasi membaca misalnya:

  • Berapa luas tanah yang akan dijual?
  • Berapa harga tanah setiap meternya?
  • Berapa nomor jalan lokasi tanah tersebut?
  • Berapa meter jarak dari tol buah batu ke lokasi tanah yang akan dijual?
  • Berapa nomor HP yang bisa dihubungi jika ada berminat membeli tanah tersebut?

Pertanyaan tersebut hanya sebatas mencari dan menemukan informasi angka-angka (access and retrieve), tidak harus atau tidak perlu mengolah angka-angka numerik untuk menyelesaikan masalah atau dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan. 

Dengan demikan, angka-angka yang terdapat pada sebuah tidak selalu identik dengan pertanyaan numerasi tetapi juga pertanyaan literasi membaca.

Selain pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan terkait data numerik seperti pada contoh di atas, juga bisa dibuat pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur pemahaman dan evaluasi peserta didik. Disarankan pertanyaan-pertanyaannya berkategori HOTS (higher order thinking skills) agar lebih menantang peserta didik untuk mengerjakannya. 

Misalnya mengapa harga tanah yang berada di daerah strategis semakin mahal dan semakin sulit terjangkau oleh orang yang berpenghasilan menengah ke bawah? Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan harga tanah agar tidak semakin mahal? dan sebagainya.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. 

Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. 

Hal ini dapat membantu peserta didik mengenali peran matematika dalam kehidupan nyata sehingga dapat membuat penilaian dan keputusan yang diperlukan serta menjadi manusia bertanggung jawab yang mampu bernalar/berpikir logis. (Kemdikbud, 2021).

Pengukuran numerasi pada 3 (tiga) level kognitif, yaitu (1) mengetahui (knowing) yang meliputi; mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menghitung, mengambil/memperoleh, dan mengukur, (2) penerapan (applying) yang meliputi; memilih/menentukan, menyatakan/membuat model, dan menerapkan/melaksanakan, dan (3) menalar (reasoning) yang meliputi; menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan, dan membuat justifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun