Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

25 Mei 2021   08:20 Diperbarui: 25 Mei 2021   08:29 5683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Dalam kurikulum 2013 telah ditetapkan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib sedangkan kegiatan ekstrakurikuler pilihan disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, dukungan SDM dan sarana sekolah. Selain pramuka, kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dipilih oleh sekolah antara lain: paskibra, Palang Merah Remaja PMR), Karya Ilmiah Remaja (KIR), kelompok pecinta alam, kegiatan keagamaan, olah raga, seni, musik, teknologi informasi, dan sebagainya. Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler selain bertujuan untuk mengembangkan minat, bakat, potensi, dan kemampuan peserta didik juga sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Kemdikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar Pancasila(is), yaitu: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong royong, (4) kreatif, (5) bernalar kritis, dan (6) mandiri. Enam hal tersebut bersifat nilai-nilai minimal yang dapat dikembangkan oleh sekolah, termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Penanaman profil pelajar Pancasilais pada kegiatan ekstrakurikuler misalnya diawal dengan doa bersama pada saat awal dan akhir kegiatan, saling menghargai dan saling menghormati antaranggota kegiatan ekstrakurikuler, membangun kerjasama, kreativitas, kemandirian, dan kepedulian terhadap sesama pada saat latihan, dan sebagainya. Anggota kegiatan ekstrakurikuler bukan hanya diberikan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan materi ekstrakurikuler, tetapi diarahkan untuk bisa mengambil makna dari aktivitas yang dilakukannya.

Selain itu, materi kegiatan ekstrakurikuler juga dikaitkan dengan konteks kehidupan mereka. Misalnya, seorang anggota kegiatan ekstrakurikuler bisa ikut mengampanyekan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, toleransi, kepedulian terhadap sesama, mengampanyekan pelestarian lingkungan alam, dan sebagainya sehingga hal yang dipelajarinya melalui kegiatan eksrakurikuler bisa berdampak dan teraktualisasi dalam kehidupannya. Sejatinya, hal tersebut adalah bagian dari proses pendidikan, karena muara dari proses pendidikan adalah lahirnya lulusa yang kompetensi ada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun karakter atau profil Pancasilais jika hal tersebut dilakukan dengan baik dan mampu memberikan makan terhadap para anggota kegiatan ekstrakurikuler. Jangan sampai ada anggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler hanya dianggap menjadi pelengkap program sekolah. Bahkan ada Sebagian peserta didik yang kurang berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena selain tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, juga dinilai membosankan karena berisi latihan-latihan rutin saja.

Peran kepala sekolah, guru, tenaga kependidik, pembina ekstrakurikuler, dan pelatihan ekstrakurikuler sangat penting dalam menyosialisasikan pentingnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam membangun profil pelajar Pancasila. Sosialisasinya pada saat Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), upacara bendera, melalui selebaran/gambar/famflet yang ditempel pada mading, iklan kreatif atau video yang disebar melalui media sosial, dan sebagainya.

Para tataran teknis, pembina atau pelatih ekstrakurikuler sebaiknya memberikan pengarahan sebelum latihan/kegiatan dan refleksi pascalatihan/pascakegiatan sehingga peserta didik bukan sekadar mengikuti ekstrakurikuler, tetapi bisa mengambil makna dari kegiatan tersebut sehingga profil Pancasila dapat terinternalisasi pada diri mereka.

Kegiatan ekstrakurikuler pun perlu dikemas secara menarik dan menyenangkan untuk semakin menarik minat para peserta didik tersebut. Menurut saya, lomba-lomba atau festival profil Pancasila melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat dipertimbangkan menjadi alternatif yang bisa dikembangkan sebagai sarana menguatkan peran kegiatan ekstrakurikuler sebagai pembangun profil Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun