Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampanye Pilpres, Perundungan, dan Kearifan Bermedia Sosial

13 April 2019   07:15 Diperbarui: 13 April 2019   07:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KAMPANYE PILPRES, PERUNDUNGAN ANAK DI BAWAH UMUR, DAN KEARIFAN BERMEDIA SOSIAL

Oleh:

IDRIS APANDI

(Praktisi Pendidikan, Pemerhati Masalah Sosial)

Di masa kampanye hingga jelang hari pencoblosan pilpres 2019, beragam berita bahkan hoaks tentang masalah tersebut makin deras mengalir melalui media sosial. Kedua belah pihak yang bersaing terlibat dalam perang urat syaraf yang semakin kencang. Saling klaim, saling bantah, dan saling sindir menjadi warna dalam setiap panggung kampanye dan forum-forum dialog di stasiun TV.

Hal yang membuat miris adalah saling hina dan saling rundung antarpendukung capres-cawapres di media sosial dan berimbas pada dunia nyata. Di beberapa daerah terjadi bentrokan dan penganiayaan antarpendukung paslon capres-cawapres. 

Kata-kata kasar, cacian, dan hinaan, bahkan fitnah dengan sangat mudah dibaca dari komentar-komentar di media sosial. Suasana politik yang kian panas dan kontrol emosi yang rendah dengan sangat mudah dituangkan dalam status atau komentar di media sosial.

Media sosial seolah menjadi medan pertempuran yang terbuka dan sulit dikontrol walau sudah ada yang terjerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan pengelola media sosial berupaya membersihkan akun-akun buzzer yang ditengarai menyebarkan hoaks dan fitnah.

Saling balas komentar pedas di media sosial bukan hanya berakibat saling unfollow, saling remove, bahkan saling blokir orang-orang yang awalnya berteman di FB, tapi ada berlanjut ke dunia nyata dalam bentuk bentrok fisik yang menimbulkan jatuhnya korban, bahkan hingga ada yang meninggal dunia.

Hal seperti ini bukan hanya terjadi berkaitan dengan pilpres saja, tetapi juga berkaitan dengan masalah-masalah yang lainnya. Sesama pengguna medsos saling hina, saling ejek, tidak mau mengalah akhirnya bertemu di dunia nyata, berduel demi sebuah ego dan "harga diri." 

Kasus yang paling baru adalah kasus perundungan terhadap seorang siswi SMP bernama Audrey oleh 12 orang siswi SMA di Pontianak Kalimantan Barat (29/03/2019). Hal ini ini dipicu oleh aksi saling balas komentar di FB dan juga diduga terkait urusan asmara diantara pelaku dengan korban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun