Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewaspadai Penyebaran Radikalisme di Sekolah

2 September 2018   22:44 Diperbarui: 2 September 2018   22:51 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak mengajarkan ata pelajaran yang berkaitan dengan penguatan jati diri bangsa seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan mata pelajaran sejarah nasional. Mungkin saja di struktur kurikulum sekolahnya ada, tetapi dalam operasionalnya tidak dilaksanakan. Pencantuman mata-mata pelajaran tersebut hanya untuk memenuhi ketentuan administrasi saja kalau suatu saat ada pemeriksaan pengawas.

Tidak diajarkanya tiga mata pelajaran tersebut bertujuan agar para peserta didik tidak mengetahui, tidak memahami, dan tidak memiliki semangat nasionalisme. Hal ini tentunya berbahaya. Bagaimana mereka akan mencintai negaranya sendiri kalau mereka tidak tahu sejarah dan ideologi bangsanya sendiri? Kalau seperti ini, tentunya semangat kebangsaan dan kebhinekaan akan lemah, rapuh. Dampaknya, potensi disintegrasi muncul dan mengancam keutuhan NKRI.

Kalangan pelajar dan mahasiswa dapat dengan mudah terpengaruh paham radikal karena secara psikologis mereka masih mencari jati diri, masih lugu dan polos, haus akan ilmu pengetahuan, dan masih memiliki idealisme yang tinggi. Oleh karena itu, hal ini perlu diantisipasi dan diwaspadai oleh pemerintah utamanya oleh Kemdikbud dan Dinas Pendidikan di daerah.

Kemdikbud dan Dinas pendidikan perlu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sekolah-sekolah sebagai langkah antisipatif agar sekolah tidak menjadi sarana untuk menyemai bibit-bibit radikalisme. 

Negara jangan sampai kecolongan. Aparat atau pengawas dari Dinas Pendidikan harus intensif berkunjung ke sekolah yang disinyalir berpotensi menjadi tempat penyebaran paham radikal. Amati lingkungan sekolahnya, amati proses belajarnya, dan amati kegiatan ekstrakurikulernya.

Pihak sekolah pun harus pro aktif mengantisipasi penyebaran paham radikal. Upaya yang bisa dilakukan antara lain; memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila kepada para peserta didik saat upacara bendera, peringatan hari lahir Pancasila atau acara-acara lainnya. 

Memberikan pembinaan kepada guru-guru untuk tidak ikut menyebarkan paham radikal karena guru harus menjadi pemersatu bangsa, selektif dalam menggunakan buku pelajaran, bermitra dengan aparat setempat untuk memberikan pembinaan atau sosialisasi Pancasila, dan sebagainya. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun