Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Guru "Out of The Box", Sebuah Pelajaran dari Ki Hajar Dewantara

27 November 2015   06:34 Diperbarui: 28 November 2015   02:42 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mendorong para siswa untuk mau menulis, bu Badriah membolehkan siswa untuk menggakan 10 kata kata selain selain bahasa Inggris, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Sunda. Dan seiring dengan perkembangan zaman, maka tulisan-tulisan yang pada awalnya ditulisan pada jurnal, maka tulisan tersebut ditulis pada ditulis melalui media sosial seperti WA, BBM, atau FB messenger karena dinilai lebih praktis. Penggunaan metode tersebut terbukti mampu meningkatkan keberanian, kepercayaan diri, dan kemampuan siswa menulis bahasa Inggris secara bertahap selama delapan bulan.

Tomi Zapino, guru berprestasi dari Seruay Aceh menggunakan metode simulasi “dot to dot” untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa pada pelajaran IPA. Metode tersebut juga merupakan sebuah inovasi dalam pelaksanaan tes hasil belajar dimana selama ini siswa terlihat bosan dalam mengerjakan soal-soal yang dengan model yang konvensional dimana Tomi menyusun soal dalam bentuk titik-titik (dot) yang menghubungkan antara soal yang satu dengan soal lainnya hingga membentuk sebuah pola. Dengan demikian, para siswa dapat mengerjakan soal-soal test dengan lebih menyenangkan sekaligus menantang.

Istiqomah Al Maky, guru berprestasi asal SMAN 1 Batu Jawa Timur dikenal sebagai guru yang “anti” mengajar dengan menggunakan buku paket dari pemerintah karena setelah dianalisis strukturnya isinya dinilai kurang relevan dengan minat dan kebutuhan siswa. Beliau lebih memilih untuk menyusun bahan sendiri dan melakukan strategi agar para siswanya bisa dengan mudah menganalisis isi cerpen, antara lain mengajak siswa ke perpustakaan dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memilih cerpen yang disenanginya lalu menganalisisnya.

Istiqomah mengaku lebih banyak mengajarkan materi pelajaran secara praktek daripada secara teoritik, mendorong setiap siswa untuk aktif berdiskusi sehingga prestasi siswa-siswanya lebih baik. Beliau tidak suka melakukan ulangan berupa test soal dengan format pilihan ganda karena menurutnya, hidup itu tidak ada pilihan a, b, c, d, e, serta meminimalisasi penggunaan kertas ketika ulangan. Dia bisa mengoreksi ulangan siswa dimana saja dan kapan saja.

Di akhir sesi dialog, Istiqomah membacakan sebuah puisi yang ditulis oleh salah seorang siswanya yang membuat seluruh orang yang hadir di studio tertegun mendengarkan bait demi bait puisi yang dibacanya dengan sangat penuh penghayatan dan mata yang berkaca-kaca menahan tangis. Hadirin pun bertepuk tangan ketika Bu Istiqomah selesai membaca puisi.

Berkaca kepada cara ketiga guru tersebut diatas, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan bahwa mereka masing-masing memiliki cara tersendiri dan yang paling penting adalah mereka mengajar dengan sepenuh hati. Jika guru mengajar dengan sepenuh hati, maka siswa pun akan belajar dengan sepenuh hati.

Keempat, Mendikbud Anies Baswedan mengajak kepada seluruh guru di Indonesia untuk menjadi guru yang sepenuh hati, guru yang mengispirasi, dan guru yang memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada setiap anak didik untuk berkreasi. Guru-guru pun harus terus belajar dan belajar kapan pun, dimanapun, dan dari manapun dalam rangka memberikan layanan pendidikan terbaik kepada anak-didiknya. Maju terus guru Indonesia untuk pendidikan Indonesia yang main baik.

 

Penulis, Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat.

Sumber Foto:

http://www.edupost.id/assets/user_upload/berita_pendidikan/tamansiswa.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun