Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Telah Berpulang Si Sastrawan Sederhana, Ayahanda Arswendo Atmowiloto

20 Juli 2019   12:55 Diperbarui: 20 Juli 2019   13:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arswendo. tribunnews.com


Turut mengucapakan innalillahiwainnailaihirojiun untuk tokoh sastrawan terbaik Indonesia Arswendo Atmowiloto yang telah menghembuskan nafas terakhirnya di Komplek Kompas, Petukangan, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019), sekitar pukul 17:50 WIB. 

"Betul (meninggal dunia), pukul 17.55 anaknya, Soni Wibisono menyampaikan bahwa papa sudah enggak ada," kata Tri Agung Kristanto, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, yang yang juga tetangga dekat Arswendo.

Menurut ilmu medis, Arswendo meninggal karena penyakit kanker prostat yang dideritanya selama beberapa bulan. Sebelumnya, Ia juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta pada tanggal 26 Juni lalu. 

Arswendo meninggal di usia 70 tahun setelah dirinya banyak mengukir karya-karya sastra dalam karirnya.

Atas meninggalnya Arswendo tentu ini merupakan duka yang mendalam bagi seluruh para sastrawan Indonesia. Sehingga dalam keadaan pilu ini kami seraya melantunkan do'a semoga ia pergi dalam keadaan khusnul khatimah, serta bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran oleh Tuhan yang maha Esa.

Meski telah kehilangan Arswendo si sastrawan terbaik itu kami akan tetap mengenangnya melaui karya-karya terhebatnya.

Mengingat sosok Arswendo yang cerdas saat mendulang karir dalam hidupnya membuat banyak orang di belahan dunia terpukau dan mengidolakannya.

Untuk itu, mari kita sedikit kupas tentang si sastrawan sederhana yang sukses dan terkenal ini!

Arswendo seorang pria yang berkelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 November 1948. Pada awal kesuksesannya, ia sempat menggeluti dunia seni hingga ia pernah memimpin Bengkel Sastra Pusat Kesenian Jawa Tengah yang bertempat di Solo pada 1972 silam. Lalu, ia juga pernah menjadi sebagai pemeran di 7 sinetron yang sempat melesat di dunia entertainment.

Tak cukup hanya itu, ia langsung mengembangkan keahliannya di bidang sastra. Tak lama kemudian di tengah kehebatannya sebagai seorang sastrawan, ia telah menciptakan sebanyak 49 karya tulis yang terdiri dari cerpen, novel, naskah drama dan sekenario perfilman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun