Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Uang Senilai 550 Juta hanya Jadi Ampas

18 Juli 2019   23:53 Diperbarui: 22 Juli 2019   10:32 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Instalasi bambu "Getah Getih" sebuah monumen seni karya seorang seniman Joko Avianto. Seni tersebut telah dibentangkan di area bundaran HI selama kurang lebih hampir satu tahun lamanya.

Awalnya, seni ini dibuat sebagai penghias kecantikan Ibu Kota Jakarta dan seni tersebut juga sempat dibangga-banggakan kemenarikannya oleh seorang gubernur tersohor Jakarta Anies Baswedan.

Awal pembuatannya, tepat pada hari Kamis, 16 Agustus 2018  lalu. Intalasi bambu "Getah-Getih" itu telah diresmikan oleh Anies beserta jajarannya. 

Tak lama setelah diresmikan, singkat waktu hanya 11 Bulan, seni bambu (Getah Getih) hiasan itu dibongkar oleh petugas pada Kamis, 18 Juli 2019.  

"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh khawatir roboh," Ujar Suzi Marsitawati, sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta.

Permbongkaran dilakukan karena keadaan bambu yang sudah rapuh dan berjatuhan. Sehingga sudah tak layak lagi untuk dilihat pada halaman HI tempat dimana seni jalinan bambu tersebut terpajang.

Dalam proses pembuatannya, Seni hiasan jalinan bambu "Getah Getih" itu telah menguras biaya sebesar 550 juta rupiah. Besaran harganya termasuk kedalam kategori seni termahal yang Jakarta miliki. Meski pun sayang seribu sayang kemewahan seninya tak seawet harganya.

Tapi, luar biasa, bukan? harganya hampir memakan 1 miliar seperti Jakarta sudah kebanyakan duit banget, kan!

Jika kita lihat dari besaran harganya amat kurang wajar dan tidak cocok dengan kekekalan yang dimiliki seni tersebut. Sohor memang jika memiliki seni harga yang mahal, tapi malu juga jika kualitas dan mutunya pun tak sebagus harganya.

Harusnya, dari besaran harga yang telah dihabiskan, seni tersebut masih setia menghiasi Jakarta sampe beberapa tahun lagi, agar sedikitnya rakyat Jakarta merasa puas meski harganya mahal.

Namun, pada faktanya besaran uang 550 juta yang dihabiskan itu hanya meninggalkan ampas yang tak berguna dari sekejap keindahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun