Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveller amatir. klick: www.nyambi-traveller.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Mentoring Bisnis Di Tengah Corona

29 Mei 2020   08:31 Diperbarui: 29 Mei 2020   08:29 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentoring melalui on line dengan aplikasi zoom and what chat gorups

Kartu pra-kerja memicu polemik public kala Cofid-19 merebak. Kerumitan pendaftaran dan tingginya alokasi biaya pelatihan dari vendor, mengudang kritik. Awalnya, presiden Jokowi membuat program tersebut bagi anak muda guna memulai usaha saat normal. Kini kondisi berbeda. Tuntunan inovasi kunci keberhasilan kartu pra-kerja di tengah pendemi corona. Berikut pengalamanku beserta tim, mementor anak muda kab Maros, Pangkep dan Barru Sulawesi Selatan, sebagai pebisnis tangguh, dan "memoles" pebisnis eksisting saat pendemi. Inisiatif ini didukung ASPPUK bersama OXFAM dalam program "Empowering Youth for Work" (EYFW). Semoga ini melengkapi inisiatif kartu pra-kerja diatas.

Setelah 168 pemuda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara mengikuti pelatihan kewirausahaan dengan prinsip 3 P (people, planet dan profit) akhir 2019, terseleksi 70 proposal bisnis terpilih awal Maret 2020. Tim mentor dibentuk guna "mendampingi" anak muda lolos seleksi menjadi pebisnis Tangguh, dan menginsiprasi bagi yang lain, khususnya di masa cofid.  

Tak dinyana, kasus pertama Cofid-19 Indonesia meledak di awal bulan itu. Sejumlah daerah, termasuk Sulawesi Selatan menerapkan "Pembatasan Sosial Berskala Besar" (PSBB). Kami di tim mentor Sulsel memutar otak. Akhirnya, mentoring dilakukan secara on line menyesuaikan situasi. Bila kondisi membaik, kunjungan langsung ke pemudan dilakukan. Keahlian tim mentor beranekaragam; ada yang pengajar managemen bisnis di Universitas, perempuan pebisnis sukses (hasil coaching anggota ASPPUK), ekspert di on line marketing dan media, dan konsultan bisnis pengurus dewan CSR (corporate social responsibility) daerah.

Keahlian spesifiknya memperlancar mentoring. Tiga kali setiap minggu, tim mentor mengasistensi tiga pemuda per sesi. Teknisnya, anak muda menerangkan profil usaha di proposal bisnis selama lima menit. Selanjutnya, kami "menguliti" dan memberi masukan teknis sedalam-dalamnya setiap bisnis planenya, terkait; pasar, teknis produksi, strategi marketing, penerapan nilai 3 P, dsb.  

Peningkatan motivasi dari mentor muncul di sela-sela mentoring. Tim mentor memahami bentul bahwa semangat anak muda sering naik-turun. Makanya, memotivasinya menu wajib di awal dan akhir setiap sesi. Meski begitu, materi mentoring "lentur" sesuai profil terkini anak muda. Contohnya, terkadang mentor perempuan pebisnis, yang sukses merangkak dari bawah, hadir dengan motivasi realnya. Ia bercerita masa sulit sebagai amunisi kesuksesan. Tip dan trik tak segan ia bagikan terhadap anak muda. Di sisi lain, mentor tim CSR daerah, memberi support nyata atas keseriusan usahanya. "Bila adek-adek serius dalam berbisnis dan inovatif. Dukungan investor dan berbagai program hadir dengan sendirinya", ungkapnya menyemangati.

"Saya memiliki usaha makanan tradisional khas Makasar, berlebel 'Dapur Mama'. Pelanggannya para EO (event organizer) penyelenggara pesta kawinan, ulang tahun dan hajatan lain. Kini semua hajatan stop. Saya sedang menimbang-nimbang untuk mensasar pasar baru" ungkap Asmul, produsen makanan, dari Maros, di awal mentoring 18 Mei 2020. Suaranya menandakan kelesuan usahanya. "Asmul.... strategi marketingmu harus direvisi. Setiap situasi memiliki potensi pasar sendiri. Pebisnis harus cepat menangkap gejolak zaman. Data pelanggan harus secepatnya direcord dgn baik. Selagi orang Sulawesi suka ngopi, mereka pasti suka kue tradisional. Nah, temukan pelanggan itu. Bila ia tidak hadir ke tokomu, jemput dan cari pelanggan itu. Jasa pengantar banyak. Gunakan protokol kesehatan di setiap tahapan produksi.. Komunikasikan ini ke konsumen.....", timpal mentor lain.

Dari nada suara Asmul, ia tersadar dan bersegera semangat. Ia seperti menumukan gelora baru. Secepatnya di sesi penutup, tim mentor menyamangatinya. Seolah tangan para mentor menepuk pundaknya perlahan, memberikan energi positif. "Ayo semangat Asmul, kami siap di kontak kapan pun. Bila ada pertanyaan dan keraguan, sampaikan saja", tegas mentor. Sebelumnya, Zulfajri, pemilik usaha bandeng cabut duri juga mengeluhkan pasar luar daerah yang lesu, dan Kadri pemilik percetakan.

Itulah gambaran suasana mentoring. Awalnya terasa janggal karena kegiatan melalui on line. Lama-lama, tim mentor dan anak muda terbiasa dengan model komuniasi. Dengan kesungguhan, tim mentor meminta anak muda mencatat semua masukan dalam proposal usaha. Proposal usaha dibuat sesimple mungkin hingga dimengerti pembuatnya. Semua rencana ditulis dalam proposal bisnis.

Mentoring anak muda guna menjadi berwirausaha di Sulawesi Selatan, merupakan upaya memerangi pengangguran. Apalagi di masa pendemi cofid-19, pasti jumlahnya bertambah. Sebelum pendemi, tercatat anak muda berusia 15-24 tahun lebih rendah dalam angkatan kerja yang berjumlah 630.176 orang atau 64 % di kawasan perdesaan. Dari jumlah angkatan kerja sebesar 525,181 orang (67,8%), hanya 3,4 % bekerja dan kini tidak bekerja lagi, dan 13,2% lainnya tidak pernah bekerja sebelumnya.

Mudah-mudahan inisiatif ini bermanfaat bagi pengembangan ekonomi daerah dan menginpirasi daerah lain. Selanjutnya tim mentor menyusun rencana boot came bagi anak muda pebisnis menyesiakan situasi pendemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun