Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveller amatir. klick: www.nyambi-traveller.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Surga Dunia di Labuan Bajo

12 Januari 2018   16:05 Diperbarui: 12 Januari 2018   16:36 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai di sekitar Labuan Bajo laksana surga belum "terjamah". Labuan Bajo adalah ibu kota kab Manggarai Barat, kepulauan Flores, NTT -- di mana binatang Komodo hidup di beberapa pulaunya. Kenanganku selama disana tak mudah sirna dari bayangan. Meski sudah tiga dalam setahun ini, namun hasratku ingin, ingin dan ingin kembali. Bayangan akan gugusan pulau indah nan eksotik, berjejer yang dikelilingi pasir putih, teramat membekas. 

Air lautnya putih, sebening kolam renang hotel berbintang. Saking beningnya, ikan-ikan kecil, batu dan kerikil terlihat jelas di dasar laut. Bagai kolam renang raksasa yang disediakan sang pencipta bagi manusia. Di sana, wisatawan tak henti-hentinya berenang, menyelam, dan bermain air sebebas-bebasnya. Hebatnya, spot-spot untuk berenang menyebar di antara gugusan pulau yang berjejer di banyak lokasi. "Hidden paradise" (syurga tersembunyi) di ujung timur Indonesia. Istilah yang pas untuknya.

Sayangnya, mirip dengan lokasi wisata "tersembunyi" Indonesia lainnya yang indah, support akses infrastruktur masih minim. Sudah minim, mahal pula. Makanya tidak setiap orang Indonesia bisa menikmatinya. Bagi yang berhasrat menikmati pantai dan melihat komodo di pulau sekitar Labuan Bajo, namun berbudget terbatas, berikut tip saya. Semoga bermanfaat.

Pake Hemat; Melihat Komodo, Menyelam, Berenang di Pantai, dan Makan Siang di Kapal

Tujuan wisatawan ke Labuan Bajo biasanya memiliki dua maksud. Pertama, melihat Komodo, dan kedua menikmati pantai yang menyebar di gugusan pulau sekitar Labuan Bajo. Travel agen di Labuan bajo sudah menyiapkan paketnya. Ada yang setengah hari, full day, dan aneka paket lainnya. Untuk yang bepergian ke pulau Komodo, travel agen menawakan paket full day. Itu karena lokasi pulau Komodo jauh dari Labuan Bajo. Ada banyak travel agen yang menawarkan paket dengan harga beragam. Travel agen di hotel berbintang, biasanya mematok harga lebih mahal.

Pada kesempatanku ke Labuan Bajo kedua, 22 Oktober 2017, saya berkesempatan berlibur ke pulau-pulau, pantai dan melihat komodo. Sialnya, sehari sebelumnya dikhabarkan bahwa ada kapal terbalik sekitar pulau Komodo. Sebabnya, terpaan angin kencang menenggelamkan kapal wisatawan. Cuaca kala itu sedang tak menentu. Meski begitu, semua travel agen meyakinkanku bahwa untuk melihat Komodo, wisatawan bisa melihatnya di pulau Rinca. Pulau Rinca rada dekat dengan Labuan Bajo. Paket yang ditawarkan pun setengah hari.

Kala itu, saya dan teman menginap di hotel Jayakarta Resort. Sama seperti hotel bintang lainnya, travel agen membuka gerainya. Iseng-iseng saya bertanya paket wisata yang terdiri; pulau Rinca, berkeliling pulau, dan berenang di pantai, serta fasilitas makan siang diatas kapal, selama setengah hari. Travel agen mematok Rp 700.000,- untuk setiap orang. Jumlah tersebut merupakan harga setiap orang bersama yang lain dalam satu rombongan di kapal. Menurutku ini masih mahal.

Setelah berbincang dengan kawanku yang tinggal di Labuan Bajo, ia menyarankan untuk mencari alterntif travel agen. Benar saja, setelah aku hunting di jalan Soekarno Hatta, mendapatkan biro perjalanan dengan penawaran lebih murah. Menunya sama dengan yang ditawarkan di hotel. Harganya Rp 350.000 per orang. Fasilitas dan lokasinya sama, yaitu; ada makan siang di kapal, melihat Komodo di pulau Rinca, mengelilingi deretan pulau dan pantainya, dan sekalian berenang di sana.  Nama biro perjalannya, "Getrudis" (cek di webnya)

Tepat pukul 07.00, kami stanbay di kantor biro perjalanan tersebut. Pembayarannya saat itu. Menurut stafnya, "Bapak dan ibu diminta untuk bersabar sebentar ya... Kami masih menunggu wisatawan lain yang sama berpergian ke pulan Rinca". Dari sini, saya mengerti bahwa saya dan temanku bepergian bersama wisatawan lain dalam satu kapal yang menuju ke pulau Rinca, dan mengelilingi pulau lainnya.

Setelah setengan jam berlalu, perjalanan ke pulan Rinca dimulai. Kami berjalan dari kantor Getrudis ke pelabuhan berjarak 20 meter. Di kapal boat, dua orang bule sudah menunggu. Setelah kapal bersandar, berduyun-duyun hadir pasangan bule lain bergabung dalam perjalanan. Bekal makanan nasi box dan munuman air mineral besar disediakan agen travel. Setelah siap dan tidak ada yang tertinggal, kapal boat berangkat. Di dalam kapal tesedia aneka minuman hangat, seperti; teh, kopi, dengan gelas ala kadarnya. Tujuan pertama pulau Rinca, dimana Komodo berdiam diri.

Kapal boat berangkat. Semua penumpang membisu. Mereka berbicara dengan teman yang dikenalnya. Saya menengok ke kiri dan kanan. Setelah kuperhatikan, hanya saya dan teman yang dari Indonesia. Yang lainnya, wisatawan manca negara. Otomatis komunikasi saya dengan temanku tidak dimengerti penumpang lainnya. Setengah perjalanan berlalu. Penumpang di kapal masih jaim. Belum ada yang memulai pembicaraan antar penumpang. Perlahan, saya maju ke kepala boat untuk mendapatkan udara lebih segar. Ternyata, pemandangan laut menjadi lebih terbuka. Saat kapal melintasi beberapa pulau kecil tanpa penduduk, mataku terbelalak. "Amboy, betapa indahnya gugusan pulau itu. Bagai lukisan di atas kanvas. Pulau tanpa penghuni itu indah dan elok", kataku lirih. Angin dan percikan air laut menambah suasana segar pemandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun