Mohon tunggu...
Idola ZulfiTahesa
Idola ZulfiTahesa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanam Apotek Hidup, Mahasiswa Farmasi UMM Lakukan Program Pengabdian di Kota Malang

1 November 2020   17:00 Diperbarui: 1 November 2020   17:12 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 1 November 2020, Wabah Covid-19 yang melanda bukanlah alasan malas beraktivitas. Masih banyak kegiatan produktif yang bisa dilakukan meski berada di rumah. Salah satunya adalah memanfaatkan lahan kosong untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang berkhasiat sebagai obat dan dapat dibudidayakan di halaman rumah, kebun ataupun ladang dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

Seperti yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Kampung Suwari RT 002 RW 005 Sukun, Kota Malang. Lokasi PMM yang berada di tengah kota membuat mahasiswa PMM yang beranggotakan Erika, Idola, Ajeng, Desy dan Afiyah melakukan penanaman tanaman toga agar bermanfaat bagi masyarakat Kampung Suwari sebagai penghijauan.

Budidaya tanaman obat untuk keluarga ini dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga pun dapat membudidayakan tanaman obat ini secara mandiri sehingga menjadikannya sebagai aset kesehatan keluarga.

Penanaman sejumlah tanaman toga yaitu Daun Mint, Daun Ungu, Daun Sirih, dan Daun Pecut Kuda. Daun mint memiliki kandungan menthol yang digunakan sebagai obat penenang dan antispasmodik. Daun ungu yang memiliki kandungan flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan alkaloid sebagai antiinflamasi dan analgesik. Daun sirih biasa digunakan masyarakat sebagai antiseptik, serta daun pecut kuda yang memiliki kandungan glikosida, alkaloid, dan flavonoida berfungsi untuk mengobati berbagai penyakit salah satunya radang dan amandel.

Masyarakat sangat antusias dan senang ketika anggota PMM menanam tanaman toga. “Saya senang ada inisiatif dari teman-teman PMM-UMM untuk menanam tanaman toga karena hanya beberapa rumah saja yang memiliki. Hal ini menambah jumlah tanaman toga di kampung suwari  sebagai obat-obatan alternatif terutama di era pandemik.” pungkas Pak Sulis, salah satu warga kampung Suwari.

Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dari PMM Kelompok 65 Gelombang 12 Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt, menilai kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang untuk mendorong masyarakat memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang ada di sekitar untuk mencegah atau mengobati penyakit-penyakit tertentu.

Idola berharap masyarakat Kampung Suwari bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam berbagai jenis tanaman herbal. “Kalaupun belum bisa dijadikan sumber ekonomi, minimal bisa dikonsumsi sendiri,” pungkas Idola selaku koordinator PMM.

img-1799-jpg-5f9e86a1d541df4acc1e0c12.jpg
img-1799-jpg-5f9e86a1d541df4acc1e0c12.jpg
img-1795-5f9e85d08ede48710c261563.jpg
img-1795-5f9e85d08ede48710c261563.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun