Mohon tunggu...
Idna Nawfa
Idna Nawfa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pebisnis dan Sastrawan

"Gagal, Ulangi; Salah, Perbaiki; Berhenti, Mati".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia? Mungkinkah?

15 Agustus 2019   01:34 Diperbarui: 15 Agustus 2019   01:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tak hanya pintar dan menguasai teori, mereka harus memiliki kemampuan belajar (learning ability) tinggi untuk mengikuti perubahan yang berlangsung cepat. Terlebih bagi mereka yang ingin bekerja di bidang teknik dan menjadi engineer.

Ini berarti lembaga pedidikan harus bisa mengasah kemampuan belajar mahasiswanya agar mampu mengikuti perubahan yang terjadi dengan cepat. Dengan demikian mereka mampu menjawab tantangan yang datang bersama industri 4.0.

Salah satu contoh nyata, seperti yang dilakukan Universitas Prasetiya Mulya di School of Applied STEM (Science Technology Engineering & Mathematics). Lembaga pendidikan ini merancang kurikulum yang melatih mahasiswanya untuk memiliki kemampuan belajar yang tinggi sejak tahun pertama kuliah.

Di kampus ini tersedia yang namanya "Collaborative STEM Laboratories". Yakni sebuah gedung laboratorium khusus yang dirancang bukan hanya difungsikan untuk praktikum, tapi juga sebagai tempat mereka merealisasikan ide-ide dan mengembangkannya menjadi prototipe produk di Innovation Lab tsb. 

Sebagai informasi, Innovation Lab adalah bagian dari Collaborative STEM Laboratories. Di sini mahasiswa STEM bisa berkolaborasi dengan mahasiswa dari jurusan lain di Prasetiya Mulya untuk menciptakan inovasi bisnis startup berbasis sains dan teknologi.

untuk mendukung mereka menghasilkan inovasi-inovasi tersebut Collaborative STEM Laboratories juga sudah dibekali peralatan berteknologi mutakhir. Contohnya, Scanning Electron Microscope (SEM) dan mesin Miling CNC.

Tidak berhenti disitu, prototipe produk yang telah dihasilkan bisa dipamerkan melalui galeri yang disediakan. Calon investor yang tertarik pun bisa mengembangkannya menjadi bisnis.

Dengan demikian, selain bereksperimen mahasiswa juga akan punya gambaran mengenai dunia kerja dan bisnis. Selain itu, inovasi teknologi yang dihadirkan juga dapat diaplikasikan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Hasilnya, generasi milenial diharapkan bisa memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mampu bersaing dan mengantisipasi perubahan yang cepat di era Industri 4.0.

Intinya, mutu PENDIDIKAN harus di perbaiki, ditingkatkan bila perlu di Revisi atau instal ulang. Agar bisa menyediakan kebutuhan di era sekarang. Alokasi dan investasi di bidang pendidikan juga harus di tambah. Memperbanyak "Ekosistem Inovatif". Mutlak. Kalo kita pengen bener-bener serius.

 ****
Kedua adalah INFRASTRUKTUR. Setelah SDM beres, selanjutnya adalah tugas pemerintah menyediakan fasilitas pendukung yang bisa mewadahi eksistensi SDM yang sudah siap. Pemerintah harus bisa menyediakan tempat-tempat strategis. Mempermudah akses, mempercepat pekerjaan, dan mencuri efisiensi secara maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun