Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama featured

Konser Menanti Arah 20 Tahun Glenn Fredly: Nostalgia Penuh Cinta dan Kasih Generasi 90-an

19 Oktober 2015   15:24 Diperbarui: 9 April 2020   08:56 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengidolakannya sejak masih berseragam putih-biru. Jauh sebelum saya mengenal Barca, sebelum saya menjadi penikmat drama Korea. Ya, Malaikat Juga Tahu.....bahwa saya mencintai suara emas seorang Glenn Fredly

______

Bagaimana, paragraph pembuka saya sudah cukup romantis bukan?Hahaha…kalau belum kita langsung saja menuju cerita romantis yang sebenarnya ya. Kisah saya yang diberi kesempatan tak ternilai dan tak’an terlupa untuk menyaksikan Konser “Menanti Arah” 20 Tahun Glenn Fredly di Istora Senayan, Sabtu 17 Oktober kemarin.

Konser yang didedikasikan Glenn kepada para musisi generasi 90-an ini, juga merupakan ucapan syukur 20 Tahun seorang Glenn Fredly berkiprah di dunia music Indonesia. Ya, waktu benar-benar berjalan begitu cepat, tidak terasa sudah 20 tahun lagu-lagu pria Ambon ini menemani hari-hari saya. Baik lagu mellow-nya yang sanggup memporak-porandakan hati…hingga lagu beat-nya yang membuat hari semakin cerah ceria sumringah……

Jadi, kepada para baperian sekalian....sudah siapkah kalian  bernostalgila bersama Glenn Fredly?

Sabtu pukul 2 siang, saya dan kawan saya Vonny sudah tiba di Pintu Gerbang Istora Senayan, tempat dilaksanakannya konser. Baru ada satu-dua orang yang tampak memakai baju merah, menandakan mereka punya tujuan yang sama seperti saya. Ya, dress code konser Menanti Arah ini adalah merah. Dan merah itu sendiri adalah akronim dari MEnanti aRAH. Warna yang menandakan cinta dan semangat......

Selesai menukar tiket, karena pintu gerbang utama Istora belum dibuka, saya kawan saya memutuskan untuk nongkrong di bawah pohon rindang disekitar area. Sambil nonton drakor bernarsis ria dan ngemil kripik singkong, kami mencoba membunuh waktu yang ada. Dan semakin sore, para penonton dan beberapa wartawan yang hendak meliput jalannya konser mulai berdatangan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Tepat jam 5 sore (ngaret satu jam dari waktu yang ditentukan sebelumnya hahaha), gerbang utama pun dibuka. Para penonton yang sudah mengantri dengan tertib berdasarkan kategori tiket masing-masing, segera memasuki area Istora. Eiitss belum, belum saatnya kami masuk ke dalam gedung Istora, sodara-sodara.....

Karena konser baru dilaksanakan malam hari, jadi dari sore hingga pintu masuk ke dalam Istora dibuka adalah saatnya coffee break and snack. Bagi yang lapar, haus, ingin berfoto di depan booth atau sekedar ke toilet, dipersilahkan. Saya pun sukses menghabiskan 2 botol minuman saking hausnya hahaha.....

Makan-minum sudah…foto-foto narsis sudah…ke toilet juga sudah. Terusss…konser-nya kapan???

Seperti kata tetangga saya, sabar adalah koentji. Dengan kesabaran dan kekuatan betis bertenaga kuda, setelah mengantri hampir 2 jam lamanya…..pintu masuk ke dalam gedung Istora akhirnya dibuka. Eurekaaaa…penonton  masuk dengan semangat membara. Tapi tunggu, sampai di dalam ternyata kita masih harus mengantri lagi berdasarkan pintu kategori tiket masing-masing.

Duuuh, si antri ini bener-bener bikin senewen 45 deh!

Penonton VIP, Blue, Green, Yellow hingga Festival…semua masuk melalui pintu yang berbeda-beda. Saya sudah berdiri manis mengantri dibarisan tiket Festival. Pemeriksaan botol minuman dan makanan beres…saya dan Vonny pun berhasil memasuki arena konser dan mencari posisi paling pewe untuk berdiri dan bernyanyi bersama Glenn.

Dag-dig-dug…dag-dig-dug, sungguh kacau hati ini menanti sang idola menampakkan diri…….

Setelah menunggu 1 jam, tepat pukul 20.20 waktu Istora….Konser Menanti Arah pun dimulai. Yeay!

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara serempak, saya semakin bersemangat untuk melihat penampilan sang idola. Setelah menyanyi lagu Indonesia Raya selesai, dimunculkan penggalan cuplikan video music dari musisi di era 90-an. Ada Gigi, Potret, Sheila on 7, AB Three…hingga Sweetmartabak dengan hits-nya, “Pagerku berbunyi”.

Setelah video klip jadul ditampilkan dan satu persatu anggota band pengiring ambil posisi, dari tengah panggung Glenn pun mucul dengan kemeja casual berwarna merah dan sepeda BMX-nya dan mengelilingi panggung seraya menyapa para fans-nya. Aaaargghh….semua bersorak kegirangan tak terkecuali saya.

"My Everything" menjadi lagu pembuka di konser malam itu. Bersama gitar-nya, Glenn mengajak kami bernyanyi dan bergoyang bersama. Dilanjutkan dengan lagu “Cinta & Rahasia”, konser nostalgia pun dimulai. “Tega”, “Sedih Tak Berujung”, “Akhir Cerita Cinta”, “Sekali Ini Saja”, “Belum Saatnya”, “Pada Satu Cinta”, satu persatu lagu bertema cinta dibawakan dengan apik oleh penyanyi bersuara manis nan merdu ini.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Untuk lagu “Malaikat Juga Tahu”, Glenn membawakannya dengan spesial, karena lagu tersebut ditujukan khusus kepada para penderita down syndrome. Diiringin dengan alat music sasando, lagu ciptaan Dei Lestari itu terasa semakin syahdu.

Dan ditengah konser, ternyata ada kejutan yang sudah dipersiapkan oleh Glenn untuk para penggemarnya. Ya, bintang tamu!

Glenn bercerita bahwa tamu yang akan menemaninya di atas panggung adalah kawan-kawannya yang sudah 20 thn tidak bertemu. Mereka adalah band yang dulu mengawali hari-hari Glenn meniti karirnya di dunia musik. Dan bersama band tersebut, Glenn berhasil menelurkan sebuah album dengan salah satu single-nya, Terpesona.

Sudah bisa ditebak siapa mereka?Betul sekali, saudara-saudara………Funk Section!

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dimulai dari Ekka Bhakti pada keyboard, Irvan Chasmala pada second keyboard, Iwanng Noorsaid pada bass..dan yang terakhir Mus Mudjiono pada gitar, satu persatu personil Funck Setion pun naik ke atas panggung dan saling berpelukan. Khusus untuk Om Mus, beliau sengaja mengitari panggung untuk menyapa kami semua.

Dua lagu apik dibawakan Glenn bersama Funk Section, yaitu Pantai Cinta dan Terpesona. Kami pun larut dalam lantunan lirik cinta yang berpadu dengan melodi yang dibawakan dengan apik oleh milik Mus Mudjiono dkk. Tentu saja, suara Glenn semakin menyempurnakan nostalgia malam itu.

Setelah segmen Love Song, berlanjut ke segmen film. Setelah berganti kostum, Glenn menyanyikan 2 lagu soundtrack film yang digarapnya, yaitu “Cahaya Dari Timur” dan “Filosofi Kopi”. Di soundtrack ketiga, Glenn kembali memberikan kejuta, dengan menghadirkan Tio Pakusadewo dan Julie Estele. Mereka membawakan soundtrack dari film “Surat Dari Praha”.

Hanya di segmen film ini saya tidak ikut bernyanyi karena tidak hapal lirik. Maklum, lagu-lagu yang dibawakan lagu baru semua. Sementara saya kan....ah, sudahlah.

Akhirnya, saat yang dinanti oleh para fans pun tiba.  Glenn menghilang lalu seluruh lampu panggung dimatikan. Dan tiba-tiba ditengah layar muncul tulisan....."You Want More?"

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Yeaah, teriakan “we want more” pun bergemuruh di dalam Istora. Selang beberapa menit, ditampilkan kembali cuplikan video. Tapi kali ini bukan tentang musisi 90-an, melainkan tentang negeri yang kita cintai, Indonesia.

Wajah-wajah mantan Presiden sejak Bung Karno, hingga Presiden Indonesia saat ini Pak Jokowi, hadir menghiasi layar utama. Kejadian-kejadian yang pernah menimpa bangsa ini, mulai dari yang manis hingga yang miris juga tak lupa disisipkan. Betul, di segmen terakhir ini Glenn ini menyampaikan pesan damai untuk Indonesia.

Pertunjukan teatrikal sederhana pun ditampilkan dengan paduan suara yang membawakan lagu “Karena Cinta”. Setelah itu, giliran Glenn membawakan lagu baru-nya, “Menanti Arah”. Lagu yang penuh semangat yang  berhasil kembali mengobarkan rasa cinta tanah air.

 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Masih dalam larut dalam euphoria Istora yang penuh warna merah, Glenn kembali mengajak kami untuk melompat dengan lagu “Rame-rame”, “Hikayat Cinta”, “Cukup Sudah” dan “Happy Sunday”. Hahaha…siapa takut?Kami pun ikut bernyanyi sambil bergoyang bersama.

Dan setelah puas berpeluh keringat, tibalah kami di penghujung konser. TIga lagu andalan yang menjadi penutupnya adalah, “Januari”, “Kisah Romantis” dan terakhir “Kasih Putih”. Saat hendak membawakan “Kasih Putih”, Glenn meminta kepada para penonton yang hadir untuk menyalakan lampu flash handphone. Bersama lantunan tuts pianonya, Glenn pun mulai bernyanyi.....

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
“Terdalam yang pernah kurasa. Hasratku hanyalah untukmu. Terukir manis…..”

Di akhir lagu, Glenn tak kuasa meneteskan air mata. Jika saya boleh menebak, sepertinya itu air mata kebahagiaan. Bahagia akan perjalanan musiknya yang sudah berusia 20 tahun…dan bahagia bahwa dirinya masih bisa berkarya dan memberikan yang terbaik untuk musik Indonesia. Yes you did it, mas broh!

Konser pun ditutup dengan ucapan terima kasih Glenn kepada seluruh fans yang hadir. Seperti kedatangannya di awal konser, di akhir konser pun Glenn mengelilingi panggung seraya membungkukkan badan berkali-kali. Dan saya semakin salut dengan kerendahan hati musisi yang satu ini.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Thank you for wonderful galau songs for 20 years, Glenn Fredly! We love you…and GBU.

Ttd,
Generasi baperian 90-an :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun