Mohon tunggu...
I Dewa Putu Aditya
I Dewa Putu Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bangkit lebih kuat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siap Produktif! Mahasiswa KKN Undip Dampingi Pelaku IKM Naik Kelas dengan 5R dan Kaizen

11 Agustus 2022   00:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:13 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung (4/8) –  Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan model industri yang memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia. Tidak hanya karena menyerap tenaga kerja sangat tinggi yaitu hingga 97,22%, juga jika ditekuni dapat menjadi usaha yang menjanjikan serta menjadi kekhasan dari suatu daerah, tidak terkecuali di Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung. Potensi IKM wilayah ini ditangkap oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang diterjunkan di Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya, dengan cara mengurangi waste produksi baik secara fisik maupun tidak, dimana hal ini sejalan dengan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Kegiatan pendampingan produksi dilakukan dengan edukasi konsep 5R serta analisis proses produksi yang berlangsung agar dapat dirumuskan langkah perbaikan yang dapat dilakukan oleh pelaku IKM. Kegiatan dilangsungkan pada salah satu IKM produksi yaitu Deandra Batik. Deandra Batik merupakan IKM yang bergerak di bidang produksi kain batik tulis dengan motif yang khas yaitu memasukkan unsur kedaerahan Lampung seperti mahkota Siger, siluet gajah, hingga motif biji Kopi yang juga salah satu komoditas unggulan Provinsi Lampung. Selain itu, Deandra Batik juga mempekerjakan warga di sekitar lokasi produksinya sehingga dapat menjadi mata pencaharian dan turut memajukan perekonomian warga sekitar

Kegiatan diawali dengan kunjungan awal yang dilangsungkan pada 24 Juli, untuk bersilaturahmi dengan pemilik IKM Deandra Batik, sekaligus meninjau proses produksi, belajar mengenai proses kreatif dibalik produksi kain batik, hingga belajar membuat batik. Setelah mendapat gambaran mengenai proses produksi dari hulu ke hilir, dilakukan analisis potensi peningkatan yang dapat dilakukan dimana hal ini dilakukan dengan konsep 5S/5R serta Kaizen.

dokpri
dokpri

Konsep 5S merupakan salah satu bagian dari upaya peningkatan kualitas yang berasal dari produksi di Jepang. Peningkatan kualitas dilakukan dengan tujuan akhir “lean manufacture” atau produksi yang ramping dan efektif dengan mengurangi limbah atau cacat produksi serta kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk akhir. 5S terdiri atas 5 prinsip yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, dimana dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Selain itu diadopsi pula konsep Kaizen yaitu perbaikan berkelanjutan dengan semangat untuk menjadi lebih baik. Konsep ini diaplikasikan dengan mengevaluasi proses yang berlangsung saat ini dan mencari peluang untuk peningkatan.

dokpri
dokpri

Hasil keluaran dari program kerja ini yaitu berupa pembuatan materi edukasi mengenai konsep 5S/5R dan Kaizen serta analisis kondisi produksi saat ini sekaligus saran perbaikan yang dapat dipertimbangkan oleh pengelola IKM yang dikemas dalam bentuk infografis, serta pembuatan spanduk mengenai penerapan 5S/5R yang ditempatkan di area produksi sebagai pengingat karyawan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam bekerja. Hasil keluaran program ini disambut baik oleh pengelola IKM Deandra Batik maupun karyawan dimana hasil analisis serta spanduk imbauan yang diberikan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti memisahkan barang yang tidak diperlukan, dan mengatur serta membersihkan area kerja, sehingga mudah diikuti dan dapat menumbuhkan kesadaran karyawan hingga membentuk kebiasaan baru yang baik dalam melakukan pekerjaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun