IDE DIGITAL - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal online Pencourge menunjukkan bahwa satu dari lima remaja mengaku memasukkan informasi palsu pada profile online yang menyebabkan ingatan akan masa lalu terdistorsi oleh informasi palsu yang dikarang tersebut.
Dalam penelitian-penelitian sebelumnya ditemukan bahwa media sosial dapat merusak ingatan otobiografis, yang berisi kenangan-kenangan dalam hidup seseorang.
"Bersaing dan ingin mengedepankan segala yang terbaik, mencari dukungan atau empati dari para sahabat adalah sesuatu yang sangat bisa dimengerti," kata Dr Richard Sherry, psikolog yang menggelar penelitian itu.
"Akan tetapi sisi gelapnya adalah ketika kita jauh tersesat atau menyangkal hal-hal yang otentik dari diri kita, sampai pada tingkatan kita tak lagi bisa mengenali pengalaman-pengalaman, suara, dan ingatan tentang diri kita sendiri, ketika ini mulai terjadi, akan ada perasaan bersalah dan jijik terhadap diri sendiri...dan bahkan paranoia," tambah Sherry.
Mengarang cerita dan informasi yang membuat teman-teman Anda terkesan tersebut mampu merusak otak, sebab Anda sudah menanamkan ingatan yang salah dalam memori. Biasanya kebohongan ini dilakukan oleh orang-orang di usia 18 sampai 24 tahun, yang mengarang cerita mengenai hubungan cinta, pekerjaan dan liburan. Demikian yang dilansir dari The Telegraph. Hm, apakah Anda pernah melakukannya?