Mohon tunggu...
Idei Khurnia Swasti
Idei Khurnia Swasti Mohon Tunggu... Dosen - a Life Learner - Psikolog Klinis

Mental health enthusiast dengan fokus pada human well-being, social support, dan positive communication.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mindfulness vs Roller Coaster "Overthinking" di Kepala Kita

23 Januari 2022   09:09 Diperbarui: 25 Januari 2022   16:05 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menerapkan hidup mindfulness (Sumber: shutterstock)

Dengan demikian, individu tersebut sudah berhasil naik roller coaster itu secara mindful, hadir utuh dan penuh dalam peristiwa. Silakan mampir untuk menyimak penjelasan saya tentang mindfulness di video berikut.


Kondisi mindful membuat kita lebih sadar atas pikiran dan emosi negatif kita, sehingga kita dapat menghadapi itu dengan keseimbangan batin. 

Selanjutnya ketika kita penuh perhatian, kita dapat terbuka terhadap pengalaman dan kenyataan saat ini tanpa penghakiman, penghindaran, atau penekanan/represi (Bishop et al., 2004).

Seorang psikolog dan psikoterapis dengan area of expertise di bidang mindfulness, Corinne Sweet, menyatakan bahwa mindfulness telah diakui oleh the National Institute for Health and Care Excellence (NICE) sebagai salah satu bentuk psikoterapi yang efektif untuk menghadapi stres fisik dan psikologis (Sweet, 2014).

Foto Dokumentasi Pribadi
Foto Dokumentasi Pribadi

Sewaktu saya pertama kali melewati jalan setapak di foto ini, rasanya agak gimana gitu, creepy, semacam mau masuk ke 'dunia lain'. 

Ternyata ya santai aja pas dijalani. Lokasi ini tidak semenakutkan bayangan yg ada di pikiran saya awalnya. Bahkan, sama sekali berbeda ternyata, meskipun saya pernah menjelang petang melewatinya. 

Kemudian, saya simpulkan, kesan pertama yang saya rasakan sepertinya hanya deception yg dilakukan oleh pikiran saya untuk membuat saya enggak bergerak.

Intinya, ga ada penyembuh atau solusi dari overthinking selain MELAWAN. Bagaimana kalau sudah pernah melawannya dan masih kepikiran? Hmmm, ya lawan terus. 

Jawabannya sama aja untuk pertanyaan, "Bagaimana kalau baju kita kotor setelah dipakai?" Tetap dicuci kan ya? 

Berapa kali nyucinya? Berkali-kali dan terus menerus kan ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun