Mohon tunggu...
Ida Mursyidah
Ida Mursyidah Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Anak Usia Dini

Ibu guru yang gemar membaca, bahkan membaca segala kemungkinan terburuk, untuk menyiapkan mental. Senang menulis, walaupun belum pernah menulis buku solo dan tak akan mampu menulis takdir sendiri. Suka menyimak, meskipun suara hati kecil sering terabaikan. Kadang berbicara, jika memang waktunya tiba dan membawa manfaat bagi yang mendengar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir 2021, Tak Usah Kau Mampir

12 Januari 2021   21:36 Diperbarui: 12 Januari 2021   21:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Musim hujan menyapa. Wabah penyakit khas musim hujan mulai terlihat di mana-mana. Bahaya banjir mengintai. Banjir adalah cerita klasik setiap musim hujan mencapai puncaknya. Setiap tahun ada saja kisah tentang banjir menimpa daerah-daerah di negeri tercinta. Kini tahun baru saja berganti. 

Apakah kita juga akan kebagian cerita ala musim hujan di tahun ini? Cerita-cerita tentang banjir 2021? Apa yang sebaiknya dilakukan agar terhindar dari ancaman banjir? 

Yang pertama-tama harus dilakukan saat menyadari musim berganti ke musim hujan adalah: tengok atas bawah. Perhatikan atap dan plafon rumah. Apakah semua aman dan kondisinya layak dan baik serta kokoh menahan gempuran curah hujan?  Lalu perhatikan batang, cabang atau ranting pohon yang melintasi bagian atas atap rumah. 

Pohon yang terlalu rimbun dan bercabang kokoh bisa saja menjadi tantangan bagi atap rumah. Cabang dengan daun yang terlalu rimbun bisa membuat masalah pada genteng, misalnya menggeser letak genteng dan atau membuat bocor. 

Perhatikan juga binatang yang suka berjalan-jalan di atas atap rumah. Mungkin untuk rumah di perkotaan jarang sekali ada binatang yang jalan-jalan di atas atap rumah. Namun bagi rumah-rumah di pedesaan, atapnya sering menjadi tempat binatang berkeliaran, seperti biawak dan kucing. 

Jangan sampai hujan yang seharusnya cukup kita nikmati lewat irama rintiknya dan hawa sejuka yang dicipta menjadi tetesan yang membuat genangan di dalam rumah. 

Setelah tengok atas bawah, mari kita tengok kanan kiri. Maksudnya, beri perhatian pada selokan di kanan kiri rumah kita. Pastikan selokan yang basah memiliki aliran air yang lancar, tanpa sumbatan dari sampah yang terbawa arus air. 

Selokan kering pastikan tak menampung sampah atau menjelma menjadi tempat sampah. Ada kalanya kita tidak sempat membersihkan sendiri selokan yang terlihat menampung sampah. 

Tapi menunda membersihkan sampah dari selokan bukanlah hal yang aman diamalkan. Bagaimana kalau kita janjian dengan tetangga untuk bergantian membersihkannya? Atau kita juga bisa mengupah petugas lingkungan untk membantu membersihkan sampah yang menghambat aliran air di selokan. 

Selama air di sekitar kita lancar mengalir dalam rutenya menjalani siklus air, tak terhambat apapun selama perjalanannya di tanah sampai ia kembali menjadi curah hujan, bisalah kita katakan banjir tak akan hadir. 

Setelah semua beres ditengok dan diberi perhatian, menjaga kebersihan lingkungan tetap menjadi tindakan pertama dan paling utama untuk diterapkan, terlebih pada musim hujan. Sebagai tindakan siaga, kita bisa mendiskusikan dengan keluarga tentang beberapa hal, misalnya, sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun