Iklan-iklan tersebut memaksa penggunanya untuk mengklik ataupun menyebabkan pengguna tidak sengaja mengklik iklan tersebut. Iklan tersebut bisa jadi situs-situs ilegal yang berbahaya tadi.
Untuk orang tua yang sibuk dan tidak cukup waktu untuk melakukan pengawasan internet terhadap anak-anak mereka, ataupun orang tua yang menganggap pengawasan penggunaan internet tidak begitu penting,  jangan anggap sepele  pengawasan internet terhadap anak-anak, kalau tidak ingin ke depannya terjadi penyesalan.
Indonesia termasuk pengguna internet yang terbanyak di dunia. Berdasarkan data terbaru APJII, tahun 2022 pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 210 juta.
Apa jadinya masa depan bangsa kita apabila mayoritas pengguna internet menggunakan internet secara negatif.
Pengawasan tidak cukup dilakukan oleh pemerintah, orang tua, tetapi pengawasan dilakukan masing-masing pengguna internet yang sudah dewasa.
Sebagai orang tua bisa jadi pengguna internet tersebut melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anak mereka, tetapi sebagai pribadi, orang tua ataupun orang dewasa  justru tidak mempunyai kontrol diri dalam menggunakan internet karena menganggap telah dewasa, atau tua untuk melihat informasi apapun.
Banyak pengguna internet yang menampilkan pencitraan yang baik di dunia nyata tetapi di dunia Maya mereka menunjukkan diri yang sebenarnya karena merasa tidak ada yang tahu apa yang dilakukannya di dunia maya.
Eits, tetap harus ada rasa malu dan taku, Â karena internet tetap memberikan rekam jejak digital.
Sekalipun rekam jejak digital bisa dihapus tetapi tetap ada yang melihat perbuatan tersebut, yaitu Tuhan sang pencipta. Jika tidak ada rasa malu lagi terhadap orang lain, maupun diri sendiri setidaknya tetaplah takut akan Tuhan itu yang akan mengerem.
Jadi setiap menggunakan internet harus ada kontrol diri, integritas.