Mohon tunggu...
Ida Pakpahan
Ida Pakpahan Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Tulis

Orang Medan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saksi Bisu Kelamnya Malam

1 November 2021   22:07 Diperbarui: 1 November 2021   22:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nggak papa, Sayang. Nggak ada siapa-siapa di sini. Nggak ada yang liat. Tenang aja."

"Tapi takuuut."

Ceweknya ketakutan dengan wajah memucat, yang cowok malah tersenyum manis Masih terus membujuk dengan rayuan mautnya.

"Nggak papa, Yang. Buka, ya..."

Malas aku menengok kelanjutannya. Sudah tahu dan sudah sering terjadi. Dasar manusia tak punya otak. Belum menikah sudah coba-coba kawin. Di semak-semak pula.

Oh. Di sebelah sana ada cewek lagi jalan sendirian. Dia kayak takut apa gimana? Kok lihat-lihat belakang terus, tasnya juga dipegang kuat, takut hilang. Eh, ada siapa tuh di belakangnya? Banyak laki-laki jalannya cepat banget. Cewek itu malah lari, beberapa laki-laki itu juga lari. Ah, sial. Nih cewek dalam bahaya. Tak berapa lama, kudengar suara jeritan, tangisan, makian hingga tertawaan di sana. Aku nggak sanggup mendengarnya.

"Mau ke mana kamu, Mas?"

"Pergi ke manapun yang kumau, asalkan nggak liat muka kamu lagi."

"Mas, jangan pergi! MAS RANGGA! MAAAAS!"

Oh shit! Drama rumah tangga lagi. Sudah sering kudengar ribut-ribut dari rumah mereka, namun baru kali ini suami perempuan itu pergi tengah malam begini. Dasar laki-laki pengecut. Lari dari masalah.

Haduh, pusing. Rasanya pengen tidur aja, aku benci menyaksikan dunia malam. Persis warnanya, gelap. Suram. Sebagai penjaga malam, aku merasa tak berguna.

End.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun