Mohon tunggu...
Ida Nur Laila
Ida Nur Laila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Konselor Senior di Jogja Family Center (JFC), Pengelola Balai Belajar Masyarakat (BBM), tinggal di pelosok kampung Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Berlaku Kasar Kepada Pasangan Anda

8 Oktober 2011   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu ketika anda datang ke sebuah danau yang luas. Lihatlah betapa tenang dan teduh permukaan danau itu. Lemparkan batu ke atas permukaan danau, anda akan melihat permukaan danau itu bergelombang sebentar. Sesaat kemudian tenang lagi seperti semula. Danau yang tenang dan teduh.

Adakah yang Berubah ?

Ya, adakah yang berubah pada danau itu? Sepertinya tidak ada. Tadi tampak tenang, setelah anda lempar batu sekarang juga tampak tenang.

Namun jika anda mencermati kondisi danau itu, tentu ada yang berubah. Semula tidak ada batu di dasar danau. Setelah anda melempar batu, sekarang di dasar danau itu tersimpan sebuah batu. Besok jika anda melempar batu lagi, permukaan danau itu akan bergelombang, namun hanya sebentar. Sesaat kemudian kembali tenang. Seperti tidak ada yang berubah. Padahal di dasar danau itu sekarang tersimpan dua buah batu.

Demikianlah jika anda bersikap kasar dan marah kepada pasangan anda. Semula pasangan anda tampak demikian tenang dan anggun. Setelah mendapatkan perlakuan yang keras dan kasar dari anda, tampak ia bereaksi tidak menyenangkan. Perasaannya bergelombang, beriak tak menyenangkan. Namun tak lama kemudian sepertinya ia tenang kembali. Anda mengira tidak ada yang berubah. Biasanya pasangan anda tenang, sekarang tampak tenang lagi. Seperti tidak terjadi perubahan apa-apa padanya,

Jika anda cermati, sesungguhnya ada yang berubah padanya. Semula ia tidak menyimpan kekasaran sikap anda, sekarang di dasar hatinya yang paling dalam ia menyimpan potret buram kekerasan dan kekasaran sikap anda. Jika besok anda kembali mengulangi perilaku keras dan kasar kepada pasangan, anda akan melihat ia bereaksi sesaat. Tampak perasaannya bergelombang, namun akhirnya akan kembali tenang. Seperti tidak terjadi apapun padanya. Sama seperti sedia kala.

Padahal jelas ada yang berbeda. Di dasar hatinya yang paling dalam, ia menyimpan rekaman kekasaran dan kekerasan sikap dari anda. Ada “batu” yang tersimpan di dasar danau, yang semula tidak ada. Ada yang berubah bukan ?

Mengambil Batu Kekasaran dari Dasar Hati

Batu itu, yang anda lempar ke dalam hatinya yang tenang. Itulah batu kekasaran, batu kekerasan, batu kemarahan. Itu yang membuat perbedaan.

Bagaimana agar bisa sama seperti sedia kala ? Ambillah batu itu dari dasar danau. Ya, anda harus mengambilnya, agar dasar danau itu kembali bersih tanpa ada simpanan dan tumpukan batu. Tentu saja anda tidak boleh melemparinya lagi. Biarkan danau itu tenang dan teduh. Tempat yang sangat nyaman untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.

Sekarang ambillah rekaman kekerasan dan kekasaran sikap anda dari dalam hati pasangan anda. Bagaimana caranya ? Minta maaflah kepada pasangan anda. Ungkapkan penyesalan anda dengan tulus ikhlas atas kekhilafan yang anda lakukan. Anda telah bersikap kasar dan berlaku keras kepadanya. Tidak layak anda menyakiti hati dan perasaan pasangan anda. Maka minta maaflah dengan segenap ketulusan jiwa.

Permintaan maaf anda yang tulus kepada pasangan, sama artinya dengan mengambil tumpukan batu yang telah terlanjur anda lemparkan ke dasar danau. Setelah batu-batu itu anda angkat kembali, maka danau itu baru kembali seperti semula. Tampak tenang dan teduh. Di dalamnya bersih, tidak ada tumpukan dan simpanan bebatuan yang dilemparkan.

Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta. Tolong, jangan berlaku keras dan kasar kepada mereka.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun