Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Usang

2 Agustus 2022   09:02 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baru saja kubuka kotak kecil ajaib itu

Baru saja kumenekan tombol yang setiap hari tak bosan menemaniku

Dia datang dengan pongah

Menumpahkan kata-kata yang tak pernah sekolah

Tumpah ruah, membudah, seolah tidak bisa kalau tidak marah

Taukah puan....

Kedatangan anda membuat pagi kami menjadi usang

Nasib memang...

Menjadi  yang tidak disukai

Sebagus apapun , tak pernah baik dimata puan

Sebagus apapun mengabdi, tak pernah benar di mata puan

Namun puan.....

Sesungguhnya kami kasihan padamu

Kenapa pagi indah di hari-harimu penuh serapah

Apakah dulu hari-harimu penuh luka? ...

Lagi-lagi pagi kami menjadi usang

Puan yang pemarah...

Jangan terlalu keras pada dirimu

Lukamu adalah lukamu

Jangan biarkan orang  terluka karenamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun