Mohon tunggu...
Arrijal Ikhlashul Amal
Arrijal Ikhlashul Amal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan , Universitas Muhammadiyah Malang

SANTAI , SERIUS , SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Politik

Minta Dipilih Minta Didengar, Setelah Terpilih Tak Mau Mendengar

5 Desember 2020   22:40 Diperbarui: 5 Desember 2020   22:45 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Proses PILKADA yang diadakan pada 9 september 2020 sangat banyak kontroversi karena dilaksanakan saat adanya wabah pandemic covid 19 yang terus melesat tanpa ada tanda tanda melambat . dan para elite tetap bersepakat untuk melanjutkan pilkada. Hal tersebut sangat merugikan bagi pemilih dan paslon pilkada. 

Meskipun simulasi PILKADA berkali2 dilakukan, nyatanya pilkada yang notabenenya menjadi pesta demokrasi di negeri ini, akan tetap berpeluang menimbulkan klaster baru. Bagaimanapun nyawa rakyat tetap menjadi hal utama yang seharusnya menjadi pertimbangan utama. 

Tetapi entahlah, menurut Powercube Theory sendiri, setiap orang yang berkuasa pasti memiliki kepentingan tersembunyi. Mungkin saja politik dinasti yang digembor-gemborkan benar adanya. Atau memang benar-benar untuk meneruskan estafet kepemimpinan daerah. Kita harus paham dengan hal-hal terkecil sekalipun jika pilkada benar akan dilangsungkan.

Didalam proses yang memaksa sudah dipastikan ada rencana pribadi yang diselimuti kepentingan umum . Elite politik sekarang banyak yang ingin menunggai  jabatan demi kekuasaan pribadi, bualan dari rakyat untuk rakyat itu hanya pemikat masyarakat , bagai kucing yang diberi makan ikan asin . 

Apakah perbuatan baik yang dilakukan PASLON PILKADA itu mempunyai maksud tertentu ? atau memang dia mempunyai hati nurani yang ikhlas memberi tanpa harus meminta imbalan ? memang didalam kehidupan politik, segala bentuk kekuasaan dan jabatan selalu ditunggangi oleh kepentingan politik itu sendiri. Tetapi sebagai pemimpin yang baik harus mempunyai sikap adil dan jujur , mengerti mana yang harus didahulukan dan mana yang harus ditepati.

Sistem demokrasi Indonesia yang katanya memajukan kesejahteraan rakyat, sedikit demi sedikit terkikis oleh sistem oligarki buatan para elite itu sendiri , seiring perkembangan zaman sangat sulit menemui pemimpin yang mempunyai sifat peduli terhadap masyarakat kaum bawah seperti saya. Padahal di Negara kita sendiri hal yang menyangkut pilkada semua membutuhkan suara rakyat , tetapi setelah terpilih semua terlupakan begitu saja.

BERSATU UNTUK NAFSU KEKUASAAN , BERPOLITIK UNTUK MERAIH KEPENTINGAN SENDIRI , BERKUASA UNTUK MERAIH KENIKMATAN , BERKAMPANYE UNTUK MERAIH SEMUA ITU.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun