Mohon tunggu...
Annisa Zahrah Nurbani
Annisa Zahrah Nurbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Inggris 2018

Peserta KKN TIM II Periode 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialiasi Cegah Covid-19 oleh Mahasiswa Diponegoro, Pakai Bahasa Inggris, Lho!

3 Agustus 2021   12:22 Diperbarui: 3 Agustus 2021   12:40 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan di Dalam Kelas Selama Pandemi (dokpri)

Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Terhitung sejak tanggal 27 Juli 2021, kasus Covid-19 di Indonesia menyentuh angka hingga 3.239.936 orang. Kelonjakan angka ini dikarenakan melonjaknya kasus Covid-19 per hari di Indonesia yang mencapai angka 45.000 orang. Hal ini mengakibatkan naiknya kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga 2.069 orang. Total kasus kematian akibat virus ini mencaoai hampir 87.000 orang.

Oleh karena tingginya angka kasus Covid-19 di Indonesia, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi terkait pencegahan Covid-19. Sosialisasi pencegahan ini melibatkan murid-murid RA. Suhayah yang berlokasi di Jl. Kampung Melayu Besar Mesjid II RT 05/00, dari TK A hingga TK B. Selain murid-murid, tenaga pendidik RA. Suhayah juga ikut andil dalam sosialisasi ini.

Sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 26 Juli 2021 berupa poster dalam Bahasa Inggris yang berisikan tentang larangan untuk berdiri dan berbicara terlalu dekat, dan juga larangan untuk menyentuh hidung, mata, dan mulut. Selain itu, dalam poster yang dibagikan juga terdapat hal-hal yang harus dilakukan oleh murid-muid RA. Suhayah ketika berada di lingkungan sekolah khususnya pada saat proses belajar dan mengajar di dalam kelas, seperti, menjaga jarak, menggunakan masker, dan tidak menyentuh benda-benda yang ada di sekolah guna menghindari penyebaran virus Covid-19.

Selain sosialisasi, untuk memperkuat pencegahan penyebaran virus Covid-19, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga membagikan Starter Kit Covid kepada tenaga pengajar dan murid-murid. Starter Kit ini berisi hal-hal esensial yang dibutuhkan setiap orang di masa pandemi seperti sekarang.

Untuk murid-murid, Starter Kit yang dibagikan berjumlah 20 dengan isi 4 buah masker dengan motif gajah dan dinosaurus, satu buah kartu starter kit sebagai pengingat untuk mencegah penyebaran virus, satu buah hand sanitizer, dan 6 buah stiker dengan tema hal-hal yang harus dilakukan pada saat pandemi. Contohnya, peringatan untuk mencuci tangan, berada dalam rumah, menjaga jarak, menggunakan masker, dan juga anjuran untuk berolahraga dan tetap sehat. Lalu, semuanya dikemas dengan rapi dengan menggunaka pouch bermotif dan diberi label nama tiap murid. Selain untuk murid-murid, starter kit juga dibagikan untuk para tenaga pengajar RA. Suhayah yang berjumlah 7 orang. Starter Kit ini berisi alat makan (sendok dan garpu), satu buah hand sanitizer, 4 buah masker, dan 1 kartu starter kit yang dikemas dalam kantung pouch dan diberi label nama masing-masing guru.

Starter Kit untuk Murid dan Tenaga Pengajar RA. Suhayah  (dokpri)
Starter Kit untuk Murid dan Tenaga Pengajar RA. Suhayah  (dokpri)

Selain memberikan starter kit dan sosialisasi melalui poster yang dipajang, mahasiswa kuliah kerja nyata undip periode II ini juga memberikan sosialisasi terkait bahasa asing dasar, bahasa Inggris.

Di era modern seperti sekarang ini sangat penting untuk kita mempelajari bahasa asing untuk menambah kemampuan berbahasa yang kita miliki. Contohnya dengan mempelajari Bahasa Inggris. Mempelajari bahasa asing umumnya dilandasi oleh dua faktor, yaitu, karena lingkungan tempat tinggal anak menggunakan bahasa tersebut, atau lingkungan anak tidak menggunakan bahasa asing tersebut. Dengan mempelajari bahasa Inggris sedini mungkin dapat mempermudah anak untuk menguasai bahasa asing tersebut.

Dalam psikolinguistik, dikatakan bahwa usia ideal anak untuk mempelajari bahasa asing di luar bahasa ibu nya dimulai dari umur 10 hingga 16 tahun. Selebihnya, akan ditemukan hambatan-hambatan dalam mempelajari bahasa asing. Proses pembelajaran atau pengenalan bahasa asing kepada anak dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: tanpa guru, atau dengan guru yang ahli dalam bahasa tersebut. Mempelajari bahasa asing tanpa guru maksudnya dengan cara menggunakan bahasa asing tersebut secara natural dengan orang yang menggunakan bahasa tersebut.

Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari mempelajari bahasa asing merupakan salah satu alasan diadakannya program sosialisasi bahasa Inggris dengan menggunakan media poster kepada salah satu taman kanak-kanak yang berlokasi di Jalan Kampung Melayu Besar, RA. Suhayah. RA. Suhayah merupakan salah satu sekolah islam yang belum memperkenalkan bahasa Inggris kepada murid-muridnya. Tujuan diadakannya progam ini adalah untuk memberikan edukasi bahasa Inggris sedini mungkin tentang hal-hal dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun