vaksinasi (30/06/22) bersama Ibu Eny Pujiastusti, Amd. Keb selaku Bidan Desa Bakalan, Dukuhseti, Pati.Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mencegah penularan COVID-19. Â Ada beberapa warga di desa Bakalan yang belum mendapatkan vaksin baik dosis satu, dua, maupun dosis tiga atau vaksin booster.
PATI, JAWA TENGAH---Mahasiswa KKN MIT DR-14 UIN Walisongo Semarang Kelompok 32 ikut serta dalam membantu kegiatanIbu Eny Pujiastuti, Amd. Keb menjelaskan bahwa saat ini vaksin sulit didapat mengingat hampir seluruh masyarakat di indonesia sudah divaksin.
"Untuk yang ingin vaksin harus daftar dulu. Jika kuota penerima vaksin terpenuhi maka saya sampaikan ke pusat supaya vaksin nya disediakan dan saya bisa langsung memberikan vaksin tersebut kepada penerima yang telat terdaftar" Tutur Beliau.
Jenis vaksin yang digunakan yakni Pfizer dengan kuota sebanyak 9 orang yang seluruh penerimanya adalah orang tua. Dalam pendaftaran vaksin, masyarakat indonesia diwajibkan memiliki nomor induk kependudukan (NIK) karena dengan itu masyarakat akan mendapatkan sertifikat vaksinasi yang mana sertifikat tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya.
"Tadi ada salah satu ibu yang ingin divaksin booster tapi tidak bisa karena tidak ada KTP/NIK. Karena beliau seorang TKW, beliau hanya membawa bukti vaksin dosis satu dan dua dalam bentuk kartu vaksin internasional. Oleh sebab itu, saya tidak memberikan vaksin karena aturan dari pemerintah indonesia, warga indonesia wajib memiliki NIK." Tambah Ibu Eny.
Mahasiwa KKN MIT UIN Walisongo kelompok 32 diberikan kesempatan untuk membantu dibagian pendaftaran dan mengkoordinir para penerima vaksin untuk masuk ke ruangan sesuai nomor urut pendaftaran. Vaksinasi ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB sampai selesai. Sebanyak delapan warga datang langsung ke tempat praktik bidan milik Ibu Eny dan satu diantaranya minta untuk didatangi karena si penerima vaksin sudah lanjut usia.