Wangi tubuhmu mendesak air di sungai ini berterjunan lagi
lebih genderang kini melemparkan tulang-tulangku
ke jeram ke lereng bukit ke gerumbul perdu
lembah penat kelokan berkeringat
Â
Aku memicingkan mata
seperti akhir hibernasi
kenyerian disergap kesadaran
Hanya kesendirian yang membandang
kata mengalirkan butiran mantra
napas mengarus pelan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!