Mohon tunggu...
Ichsan Aji Insani
Ichsan Aji Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Student at State University of Jakarta Geographer from Geography's Education UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Saja Persiapan Calon Guru Geografi dalam Menghadapi Tuntutan Kurikulum Geografi Abad XXI?

18 Juli 2021   08:34 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:36 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini perkembangan jaman telah sangat maju. Terutama dalam bidang IPTEK dan pendidikan. Di abad yang sekarang ini, kita telah memasuki era abad 21 atau yang lebih dikenal dengan era digital. Segala aspek kehidupan saat ini telah disokong oleh digitalisasi. Oleh sebab itu, untuk memasuki Abad 21 tiap SDM yang ada dituntut harus memiliki pengetahuan maju dan inovatif. 

Dalam dunia pendidikan sendiri, kita telah memasuki pendidikan abad 21 atau 21st century education. Pendidikan abad 21 merupakan sistem pendidikan yang merespon perubahan digitalisasi terhadap segala aspek kehidupan. Dalam hal ini, para siswa dibekali dengan kemampuan literasi, pengetahuan, keterampilan, sikap, serta kecakapan teknologi.

Dalam penerapannya, tentu bukan hal mudah mengingat kondisi keberagaman latar belakang masyarakat untuk menjalankan pendidikan abad 21 ini. Namun dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini, Pendidikan abad 21 tentu sangat dibutuhkan. Masa pandemi saat ini, sistem pendidikan dituntut menggunakan sistem e learning. Dimana dalam hal ini, segala kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan secara daring dengan menggunakan teknologi. Tentu hal ini bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang pendidik dengan menjalankan kegiatan belajar mengajar tidak bertatap muka secara langsung.

Dengan begitu, akan memunculkan tantangan bagi tenaga pendidik sendiri terutama untuk para calon guru dalam bidang ilmu geografi. Mengingat geografi sendiri merupakan ilmu yang sangat luas dan ada beberapa materi yang merupakan ilmu lapangan sehingga tentu akan menjadi lebih sulit jika disampaikan hanya sekedar melalui tatap maya atau secara bauran.

Dalam seminar Nasional Pendidikan Geografi UNJ (13/7), Prof. Dr. H. Mukminan menjelaskan sebelum menerapkan blended learning pembelajaran bauran, para calon guru harus mempersiapkan dan merancang program atau konten terlebih dahulu. Diperlukan adanya kegiatan dan interaksi yang beragam serta berkualitas agar menjadikan peserta didik lebih aktif, semangat, dan termotivasi. Selain itu, calon guru diharuskan untuk selalu melek teknologi dan memiliki pengetahuan yang luas. Adapun beberapa keterampilan yang harus calon guru kuasai dalam model pembelajaran bauran berbasis kasus dan poyek, sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan tampilan video

Dalam abad 21 ini, guru sudah selayaknya menerapkan teknologi dalam membantu memudahkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Misalnya dengan mengolah, mengedit, dan membuat video pembelajaran yang kreatif. Dengan menampilkan video-video pembelajaran yang kreatif ini tentu akan memudahkan peran seorang guru sebagai fasilitator dalam menyampaikan materi. Serta dengan adanya pembelajaran melalui tampilan video ini tentu akan menarik minat siswa dalam belajar dan melatih kemampuan berpikir mereka. Beberapa situs yang dapat diakses guru untuk mendapatkan video antara lain seperti Youtube, EdPuzzzle, dan sebagainya.

2. Memanfaatkan game sebagai media pembelajaran

Di masa pandemi ini, banyak kalangan siswa yang menghibur kejenuhan mereka dirumah dengan bermain game. Oleh sebab itu, hal ini dapat dilihat oleh guru sebagai salah satu celah untuk menarik minat siswa untuk belajar. Misalnya saja guru dapat membuat game dalam bentuk kuis sederhana. Saat ini telah berkembang beberapa fitur yang menawarkan membuat kuis yang menarik antara lain seperti Edmodo, Quizizz, atau Kahoot. Dengan kuis ini tentu akan memancing rasa penasaran dan minat siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi.

3. Pembelajaran dengan menggunakan diskusi digital

Era pandemi saat ini, kegiatan tatap muka dalam pembelajaran masih terhenti. Namun, bukan berarti guru tidak dapat berdiskusi dengan para siswa. Sebagai seorang pendidik yang melek akan teknologi, kita dapat memanfaat beberapa fitur seperti E Conference atau media diskusi lainnya dengan para siswa. Karena bagaimanapun, kegiatan pembelajaran harus diadakan diskusi antara seorang guru dengan siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun