Mohon tunggu...
Ichda HanifAsshiddiqi
Ichda HanifAsshiddiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS

Blog untuk mencari referensi literatur berdasarkan penelitian

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terlalu Sering Bermain Media Sosial Awas Kena Mental!

8 Januari 2022   12:31 Diperbarui: 8 Januari 2022   12:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah kamu jika Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna aktif internet terbesar di dunia, menurut data dari kominfo sebesar 30 juta atau sekitar 80% responden baik anak anak maupun remaja adalah pengguna internet dan saluran komunikasi media digital menjadi pilihan utama mereka (Kominfo, 2020). Dari data tersebut menunjukan bahwa tingkat pemanfaatan internet bagi anak anak dan remaja untuk melakukan aktifitas sangatlah tinggi.

Berselancar melalui media sosial menjadi salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan sekedar untuk mengisi waktu luang, melihat video lucu atau yang lainnya. Menurut pakar komunikasi Tracy L. Tullen dan Michael R. Solomon, media sosial adalah sarana untuk komunikasi, kolaborasi, serta penamaan secara daring diantara jaringan orang orang, masyarakat dan oraganisasi yang saling terkait dan saling tergantung dan diperkuat oleh kemampuan dan mobilitas teknologi. 

Lalu apa kaitanya dengan kesehatan mental? Sebelum itu kita harus tahu apa itu kesehatan mental, Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober.

Beberapa penelitian tentang penggunaan media sosial dan kesehatan mental salah satunya adalah penelitian Zhao & Zhou yang menunjukan penggunaan media sosial yang lebih intens akan berdampak pada kesehatan mental yang lebih buruk. Secara sederhana individu yang sering mengakses media sosial dalam waktu yang lama cenderung lebih merasa kesepian memunculkan gejala depresi dibandingkan dengan remaja yang membatasi penggunaan media sosial. 

Karena mereka lebih sering melihat konten yang dibagikan oleh pengguna lainnya yang mengunggah dokumentasi seperti makan di restoran mewah, liburan bersama keluarga atau kegiatan lain yang ia tidak dapatkan sehingga akan menumbuhkan rasa iri dan membandingkan konten yang ia lihat dengan kehidupannya. Perbandingan ini lah yang memicu munculnya rasa depresi dan rasa kesepian sehingga mengganggu kesehatan mental anak remaja.

Anak anak remaja yang masih labil lebih mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh pemberitaan di media sosial, seperti saat pandemi seperti sekarang. Hal yang membuat kondisi ini semakin buruk adalah ketika remaja menganggap hal-hal negatif yang terjadi di media sosial sebagai hal yang lumrah dan “risiko” dari bermain di media sosial. Jika hal ini terus dibenarkan, maka dapat memicu masalah yang lebih serius lagi. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi masa depan dirinya sebagai individu dan berdampak pada lingkungan sosialnya baik masyarakat ataupun keluarga.

Karena memang kehidupan remaja saat ini tidak bisa dipisahkan dari media sosial di mana media sosial dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan komunikasi, berteman, mengejar bidang minat, dan berbagi pemikiran dan ide. 

Namun di sisi lain media sosial memiliki dampak negatif pada remaja termasuk risiko penyakit mental. Salah satunya perubahan pola asuh orang tua kepada anaknya terutama kelahiran tahun 2000 ke atas atau generasi Z yang sangat lekat dengan gadget, para orang tua memberikan akses penuh kepada anak anak mereka menggunakan gadget ditambah pemberitaan di media sosial yang semakin tidak terkendali serta banyaknya informasi hoaks jurstru akan berdampak pada kesehatan mental.

Menjaga kesehatan mental kita sangat penting dilakukan sejak dini dengan melakukan kegiatan yang positif tidak hanya menggenggam gadget. Ditambah dengan bukti bukti dari beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa aktivitas penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menganggu kesehatan mental, oleh karena itu diharapkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial khususnya bagi para remaja yang memang sudah akrab dengan teknologi. Ada beberapa tips untuk meningkatkan kesehatan mentalmu,yaitu:

Batasi Menggunakan Media Sosial

Hal ini berlaku untuk semua orang baik anak anak, remaja hingga orang tua, mudahnya mengakses media sosial kadang membuat kita lupa waktu. Untuk para orang tua sebaiknya memberikan batasan kepada anak dalam menggunakan gadget sangat penting sebagai langkah proteksi diri. Berikan waktu 2-3 jam sehari untuk bermain gadget jika kewajibannya sudah terselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun