Mohon tunggu...
Icha Azekiyah
Icha Azekiyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Benci Politik Bukanlah Pilihan

11 September 2018   14:07 Diperbarui: 11 September 2018   14:25 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar kata politik membuat saya teringat akan salah satu perkataan dosen Fakultas Syariah, Bu Jundiani. "Politik itu yang menentukan kamu beli beras harganya berapa, jadi jangan pernah membenci politik," kata beliau. Dari situ saya berpikir, dalam hidup memang hanya ada dua pilihan, mengikuti arus politik atau ikut menentukan arah arus politik. Membenci politik bukanlah suatu pilihan.

Harold D. Laswell dalam bukunya "On Political Sociology" mengatakan bahwa definisi politik adalah menyangkut penentuan who get what, when, dan how. Politik berbicara tentang siapa yang akan mendapatkan sesuatu, siapa yang akan melakukan sesuatu, siapa yang akan menjalankan sesuatu, kapan suatu kebijakan dilaksanakan, dan bagaimana kebijakan tersebut dibuat, dilaksanakan hingga dipertanggungjawabkan.

Politik tidak hanya tentang kepentingan, namun juga bagaimana keberlangsungan hajat hidup masyarakat dilaksanakan. Jadi memang tepat jika politik diartikan dapat menentukan keberlangsungan hidup hingga mempengaruhi apa yang kamu makan hari ini, bagaimana kamu melanjutkan study mu, dan bagaimana hak-hak lain dalam hidupmu terpenuhi.

Lalu, apa masih pantas kita membenci politik?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun