Peran dan Tanggung Jawab Manusia terhadap Ilmu Pengetahuan

Definisi Ilmu 

Ilmu merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan informasi yang didapatkan dari segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya ilmu dengan pengetahuan karena ilmu merupakan pengetahuan berupa informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut dan menjadi suatu ilmu.

Ilmu pengetahuan adalah berbagai pengetahuan yang di dapatkan dari pengalaman, studi, percobaan, dan hasil dari pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan suatu metode tertentu.

Pada dasarnya ilmu mempunyai 2 objek yaitu objek "Material" dan "Formal". Objek material merujuk pada sasaran penyelidikan. Objek formal adalah suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan sudut pandang, pendekatan, metode khas yang dilakukan oleh ilmuwan dalam disiplin tersebut. Ilmu - ilmu berbeda - beda bukan karena objek material yang berbeda, tetapi khususnya karena masing-masing berbeda menurut objek formalnya (Van Melsen, 1985). Ilmu bukan sekadar pengetahuan (Knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati secara sistematik dan diuji dengan metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmi - ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

Secara objektif, ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari suatu golongan masalah yang sifat hakikatnya sama entah tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya bersifat ada atau mungkin ada karena masih harus diuji sifat keberadaannya. Dalam mengkaji sebuah objek, yang dicari adalah kebenaran yakni penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga dapat disebut kebenaran objektif, bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

Secara metodis, terdapat upaya - upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin pasti kebenaran tersebut. Secara umum metodis berarti metode tertetu yang digunakan atau pada umumnya merujuk pada metode ilmiah. 

Syarat ilmu yang ketiga yaitu pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat. Dalam perjalanan mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan teratur dan logis sehingga dapat membentuk suatu sistem secara utuh, meyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. 

Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh dari pengalaman atau pembelajaran. Manusia bersifat ingin tahu. Melalui pengamatan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan manusia ingin memuaskan keingintahuannya, dengan membangun pengetahuan dalam benaknya. Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Jadi pengatahuan sesungguhnya adalah segala sesuatu yang diketahui. Nasution (1988) menyatakan bahwa pengetahuan sebagai hasil naluri ingin tahu. Keingintahuan manusia tidak terpuaskan ketika manusia sekadar memperoleh pengetahuan, melainkan lebih ingin memiliki pengetahuan yang benar. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya pemikiran tentang kriteria kebenaran pengetahuan dan bagaimana mencapai kebenaran yang hakiki.