Mohon tunggu...
Ice Fahmi
Ice Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2 Ketahanan Energi Fakultas Managemen Pertahanan Universitas Pertahahan RI

Assalamualaikum Warohmatullohi Wa Barokatuh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Nikel Perlu Kepedulian Kita Bersama

18 Agustus 2022   04:50 Diperbarui: 18 Agustus 2022   05:20 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nikel merupakan salah satu dari empat elemen yang lainnya yaitu besi, kobalt serta gondolinium, dimana empat elemen ini merupkan feromagnetik dalam keadaan suhu normal. Magnet yang mengandung nikel yaitu alnico memiliki kekuatan magnet sedang yaitu diantara magnet besi permanen dan magnet yang mengandung tanah jarang. Nikel, krom dan besi jika di padukan akan menghasilkan steinless steel yaitu logam baja yang tahan karat. Sebagai bahan unsur logam yang ada di alam nikel merupakan komoditi yang sangat berharga untuk mendukung kehidupan masyarakat modern. Produksi bijih nikel Indonesia mencapai kisaran 800 ribu ton. Nominal ini menduduki peringkat satu dunia. Namun dalam pengelolaannya belum terlaksana secara optimal sehingga komoditi yang melimpah tidak sebanding dengan pemasukan hasil kepada negara, sehingga hal ini akan mengakibatkan kebocoran hasil dari sumber daya alam yang tidak masuk pada kas negara. 

Dalam pengelolaan nikel tersebut perlu upaya untuk membenahi kedadaan tersebut dengan pengelolaan yang lebih optimal lagi dengan tujuan dapat menyerap hasil dari tambang ini kemudian diolah oleh industri-industri dalam negeri sehingga menjadi bahan jadi atau setengah jadi serta selain itu juga akan menambah lapangan kerja dan menambah nilai jual dan akan menambah kesejahteraan masyarakat sekitar serta masukan bagi kas negara dari nikel tersebut dibandingkan dijual dengan kedaan bahan mentah hasil tambang yang hanya menguntungkan segelintir orang tertentu bahkan cenderung lebih menguntungkan pihak asing dibanding kita sebagai tuan rumah.

Pemerintah dalam menangani hal ini harus menerapkan kebijakan bahwa pengelolaan nikel harus dibarengi juga dengan pegembangan industri energi dimana pengelolaan nikel lebih optimal lagi sehingga tidak ada penjualan bahan bijih mentah nikel, tetapi harus diekspor sebagai barang jadi baik itu berupa baterai ataupun material logam yang harganya jauh lebih tinggi dibanding dengan hasil penjualan bahan mentah bijih nikel, sehingga selain menambah nilai jual nikel itu sendiri juga menambah lapangan kerja bagi masyarakat sekitar sehingga selain menambah pendapatan pemerintah juga menambah kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun