Mohon tunggu...
Ica Safira
Ica Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Desa jambo rambong

Mahasiswa iain langsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru di Sekolah untuk Membentuk Karakter Anak SDN JAMBO RAMBONG

18 April 2021   23:33 Diperbarui: 19 April 2021   00:22 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran guru di sekolah untuk membentuk karakter anak SDN JAMBO RAMBONG

Menurut ica tiap anak punya tingkat kesiapan yang berbeda dibanding anak lain, kebanyakan yang kita apresiasi cuma anak-anak yang sudah lebih mampu atau siap, sementara anak-anak yang mungkin butuh waktu lebih lama, butuh dukungan ekstra, tidak terlalu diperhatikan malah bikin ia tinggal kelas misalnya. Karena itu, memanusiakan hubungan harus ada dulu. Kalau nggak ada anak akan sulit berprestasi, sulit punya kompetensi karena mereka merasa nggak aman dan nyaman di sekolah.

Selain guru, orang tua juga memiliki kewajiban yang besar dalam mengaplikasikan pendidikan karakter pada anak. Karena orang tua memiliki potensi yang besar dalam membentuk pribadi anak melalui pendidikan atau kebiasaan yang diterapkan di rumah. Oleh karena itu, melibatkan orang tua dalam mengaplikasikan pendidikan karakter pada anak juga wajib diperhatikan oleh guru anak usia dini.

Pendidikan karakter sangat penting bagi dunia Pendidikan karena perlu diketahui dieramodern sekarang banyak anak anak yang masih berada dibangku sekolah dasar memiliki karakter yang cukup buruk karena pengaruh tekonologi yang sangat pesat dan semakin maju menjadikan perkembangan karakter akan semakin buruk. 

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. 

Pendidikan karakter merupakan upaya mengembangkan potensi peserta didik dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warga negara. Pendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus. Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi moral dan spiritualnya.

Karakter merupakan sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya. Apa yang seorang pikirkan dan perbuat sebenarnya merupakan dorongan dari karakter yang ada padanya. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. 

Dengan adanya karakter (watak, sifat, tabiat, ataupun perangai) seseorang dapat memperkirakan reaksi-reaksi dirinya terhadap fenomena yang muncul dalam diri ataupun hubungan dengan orang lain, dalam berbagai keadaan serta bagaimana mengendalikannya. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Salah satu tempat untuk menanamkan karakter pada anak adalah sekolah,sekolah merupakan tempat yang strategis untuk menanamkan karakter ini karena semua anak akan mengenyam dunia Pendidikan disekolah,sehingga yang didapatnya akan mempengaruhi pembentuk karakternya,pengajaran karakter disekolah diajarkan oleh guru,oleh karena itu sebagai seorang guru harus berperan baik dalam bersikap didepan peserta didik,guru tidak boleh bersikap jelek karena pesertadidiknya akan menirukan apa yang dilakukan guru tersebut.

Pelaksanaan Pendidikan karakter disekolah dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran didalam kelas ,pengembangan budaya sekolah,kegiatan ekstrakulikuler,dan kegiatan seharian dirumah atau masyarakat. Pendidikan karakter selama ini berjalan hanya sebagai kognitif saja atau hanya dalam hafalan, ingatan, dan teori.

Jadi kalau kita melihat ada kasus kekerasan di sekolah itu karena hubungannya tidak dimanusiakan. Budaya antar pemangku kepentingan di sekolah tidak terjalin dengan utuh. Dan lagi berujung anak yang dihukum, disalahkan dan lainnya,"Pada akhirnya menurut ica, hal seperti itu jadi lingkaran setan yang nggak akan pernah berhenti. Karena tidak dimanusiakan akhirnya anak ke sekolah dengan beban berlebih, tegang atau takut akan kekerasan yang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun