Mohon tunggu...
Politik

Solidaritas Indonesia terhadap Palestina

17 Desember 2017   21:42 Diperbarui: 17 Desember 2017   22:10 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PERAN INDONESIA DALAM KEMERDEKAAN PALESTINA 

Kita sudah melihat berbagai berita tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Jika membahas konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina seperti tidak akan ada akhirnya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Allah SWT  berfirman : "sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik". (QS Al-Maidah 82).

Hari ini kita dapat menyaksikan dengan jelas gambaran yang terjadi antara orang-orang Yahudi (Israel) dan umat Islam (Palestina). Adanya kaum muslim yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka terhadap ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT : "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali jika mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". (QS Al-Haj 40).

Alquran begitu jelas menyatakan bahwa adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya hanya karena mereka berpegang teguh pada keimanan dan keyakinan mereka terhadap Allah SWT. Mereka teguh terhadap agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam maka mereka mempertahankan masjid Al-Aqsho agar tidak dikuasai oleh bangsa Israel.

Adanya skenario global konflik Palestina sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT : "orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang terhadap kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.(QS Albaqoroh 120).

Keberadaan Israel di Negara Palestina karena kebaikan Inggris dan dukungan dari Amerika Serikat. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, Presiden Amerika Donal Trump telah membuat pernyataan provokatif berupa pengakuan secara sepihak bahwa "kota Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel dan kota pemerintahannya". Yang mendasari Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah :

ada spekulasi bahwa Trump berupaya untuk mengubah beberapa hal sebagai taktik persiapan di lapangan untuk perundingan damai, namun ada lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa Trump hanya berfokus pada pemenuhan janji kampanye terhadap Yahudi Amerika pro-Israel dan kelompok Kristen Evangelis yang merupakan basis massa politisnya.  Menurut berbagai laporan, Trump merasa frustrasi dengan penentangan yang terus-menerus dari tim keamanan nasionalnya, yang berkumpul Senin (04/12) untuk membahas opsi pengabaian kedutaan besar.

Pejabat AS mengatakan bahwa mereka setuju untuk menandatangani pengabaian itu dengan janji mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan membuka proses memindahkan kedutaan besar. "Sementara beberapa presiden sebelumnya menjadikan ini sebagai janji utama kampanye mereka, mereka gagal memenuhinya. Hari ini, saya memenuhi janji itu," kata Trump dengan penuh kemenangan dalam pidatonya.

Pada akhirnya, pertanyaan besarnya bukan pada apakah ibu kota Israel adalah Yerusalem Barat, tapi apakah Yerusalem Timur yang diduduki Israel akan menjadi ibu kota negara Palestina. 

Trump membuka kemungkinan itu dengan mengatakan bahwa pemerintahnya tidak mengambil posisi final mengenai status kota suci, "termasuk soal batasan spesifik akan kedaulatan Israel di Yerusalem, atau resolusi dari perbatasan yang diperdebatkan". Ini mengindikasikan bahwa klaim Palestina terhadap Yerusalem Timur akan tetap ada dalam agenda negosiasi. Meski begitu, Trump tidak memperjelas pernyataan ini, atau bahwa dia menyatakan dengan jelas bahwa tujuannya adalah solusi dua negara (Sumber).

Namun, banyak pihak yang tidak setuju atas pidato Donal Trump tersebut. Berbagai pihak menentang pernyataan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Masalah ini mendapat perhatian khusus Indonesia (sumber).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun