Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Terbaru Menghabisi Ahok

5 April 2018   14:08 Diperbarui: 5 April 2018   17:23 3100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

STRATEGI 1

Menggoda istri Ahok dan menghancurkan rumah tangga

Pengadilan Negeri Jakarta Utara akhirnya memutus berakhirnya pernikahan Ahok dan Vero. Tragis, pernikahan yang ideal kelihatannya, harus pupus. Tercium bau orang ketiga, berstatus  suami orang menjadi pria idaman lain bagi Vero.

Dan si PIL ini konon pendukung (kalau tidak bisa disebut kaki tangan) Partai Gerindra.

Yang agak menggelitik adalah sikap Vero yang  "tidak perduli". Bahkan hak asuh anaknya tidak Vero upayakan. Ibu macam apa yang tidak berjuang mendapat hak asuh anak anaknya yang masih di bawah umur?

Sekalipun pengadilan memutus, sampai Ahok keluar penjara, kedua anak mereka diasuh Vero, tetapi buat saya, bukan sikap ibu yang patut diteladani.

Tapi itulah pilihan hidup Vero dan Ahok. Tak ada seorangpun yang boleh menghakimi apalagi memaki bahwa tidak boleh bercerai. (Buat yang merasa perceraian Ahok salah dan berdosa, mungkin baru bisa mengerti kalau tiba giliran dia sendiri atau orang orang terdekat harus juga  menghadapi perceraiannya).

STRATEGI 2:

Urusan Cerai  Jadi Amunisi Politik

Kenyataan cerainya Ahok malah dijadikan amunisi buat musuh politiknya, sebutlah Anies Baswedan.

Bahwa menurut si gubernur suruhan Ratna Sarumpaet, Ahok tidak layak jadi pemimpin karena tidak mampu memimpin keluarganya. (Hm, Prabowo Subianto dan beberapa ketua partai politik, apa tidak tersinggung ya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun